GenPI.co Kaltim - Pelatih Borneo FC Fakhri Husaini mengaku belajar banyak ketika anak asuhnya bermain imbang 2-2 melawan Arema FC, Minggu (20/03/2022).
Pelajaran itu yakni tim asuhannya harus belajar mengantisipasi bola mati atau set piece.
Hal itu karena dua gol Arema FC lahir dari set piece yakni satu dari tendangan bebas dan satu dari sepak pojok.
Dia mengatakan Borneo FC sebenarnya bisa melayani permainan terbuka dari Arema FC.
"Tetapi gagal mengantisipasi dalam set piece. Hal ini jadi pelajaran berharga untuk Borneo FC buat menghadapi dua laga ke depan," katanya usai laga.
Pelajaran lain yakni soal konsistensi sepanjang laga.
Dia menyebut jika permainan anak asuhnya sangat bagus di babak pertama tapi konsistensi di babak kedua gagal dijalankan.
"Sayang konsistensi ini tidak bisa kami perlihatkan di babak kedua tetapi kami lihat secara umum tidak bermain di bawah tekanan Arema FC," kata pria asal Aceh ini.
Terkait antisipasi bola mati, dia mengaku sudah melakukan antisipasi dengan melatihnya secara khusus.
Akan tetapi, set piece menurutnya situasi yang sangat kritis karena kondisinya sangat berbeda dengan permainan terbuka.
"Arema punya eksekutor yang sangat bagus saat tendangan bebas terjadi," kata dia.
Borneo FC berbagi poin dengan Arema FC dalam lanjutan pekan ke-32, Minggu (20/03/2022).
Laga yang berlangsung sengit itu berakhir dengan skor akhir 2-2.
Gol Borneo FC disumbangkan oleh Jonathan Bustos di menit 32 dan gol dan Wawan Febriyanto saat laga memasuki menit ke-39.
Sementara itu, dua gol Arema FC diciptakan oleh Johan Ahmad Farizi di menit 52 dan menit 74.
Dengan hasil tersebut, Borneo FC tetap menempati posisi keenam BRI Liga 1 dengan 49 poin dari 32 laga.
Sementara Arema FC berada satu tingkat di atasnya dengan poin 59.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News