Tekanan Darah Bakal Meningkat Tajam Seiring Bertambahnya Usia

18 Mei 2022 17:00

GenPI.co Kaltim - Tekanan darah tinggi atau hipertensi akan meningkat tajam seiring dengan bertambahnya usia. Maka, kamu disarankan untuk rutin memeriksakan tekanan darah sejak usia 18 tahun. 

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi atau Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S.

Tekanan darah akan meningkat ketika kamu  mulai menginjak usia 46 tahun.

BACA JUGA:  Berapa Angka Stabil Tekanan Darah Normal?

"Pasien diabetes berisiko mengalami hipertensi sehingga dengan demikian harus dilakukan pemeriksaan darah berkala untuk mendeteksi adanya hipertensi," katanya, Selasa (17/05/2022).

Pengukuran tekanan darah bisa dilakukan di fasilitas kesehatan dan secara mandiri di rumah atau di komunitas tertentu yang dikenal dengan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) atau disebut dengan Pengukuran Tekanan Darah di Rumah (PTDR). 

BACA JUGA:  Cara Menjaga Tekanan Darah Normal dan Tips Hindari Darah Tinggi

Menurutnya, dengan melakukan pengukuran yang benar dan akurat, akan didapatkan hasil yang tepat.

PTDR sangat membantu untuk mendeteksi hipertensi jas putih, yaitu peningkatan tekanan darah saat diukur di klinik atau RS namun saat dilakukan pengukuran di luar klinik didapatkan tekanan darah normal.

BACA JUGA:  Lengkap, Angka Tekanan Darah Normal dari Bayi, Dewasa, hingga Tua

"PTDR juga dapat digunakan untuk memonitor hasil pengobatan. Selain itu dengan melakukan pengukuran mandiri membuat pasien menjadi lebih patuh dalam pengobatan," jelasnya.

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global termasuk di Indonesia.

Survei yang dilakukan oleh oleh InaSH bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2018 menunjukkan pada sampel 68.846 orang dengan rentang usia rata-rata 45 hingga kurang lebih 16,3 tahun ditemukan bahwa 27.331 orang (30,8 peraen) mengidap hipertensi.

Angka ini lebih rendah dari survei tahun 2017 yaitu 34,5 persen, hal ini disebabkan pada survei tahun 2018 terdapat 18,6 partisipan berusia 18-29 tahun.

Dalam kelompok hipertensi hanya 13.018 (47,6 persen) yang menyadari adanya hipertensi dan hanya 47,4 persen yang mengkonsumsi obat anti hipertensi.

Survei juga menunjukkan target pengobatan tidak tercapai pada 10.106 pasien (78,0 persen).

Dengan kondisi tersebut, tidak heran jika di Indonesia angka insiden penyakit jantung koroner, stroke dan gagal ginjal masih tinggi.

Untuk mencegah tekanan darah tinggi, dia menyarankan untuk melakukan pola hidup sehat.

"Mengurangi paparan terhadap polusi udara juga merupakan upaya pencegahan terhadap hipertensi, selain mengatasi stresor dan tidur yang cukup," kata dia.(ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM