GenPI.co Kaltim - Gejala demam berdarah, tifus, dan malaria sering dianggap sama meskipun pada kenyataannya sangat berbeda.
Menurut Staf Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dr Adityo Susilo, orang yang menderita tiga penyakit itu sama-sama demam.
Adityo mengatakan penderita DBD akan mengalami demam tinggi yang muncul secara mendadak.
Selain itu, pasien juga mengalami sakit kepala hebat, mata berat, nyeri otot, dan lemas.
Adityo mengatakan gejala itu mengganggu pencernaan di lambung. Tidak jarang pasien mengalami mual dan nyeri ulu hati.
“Kemampuan makan dan minum menjadi sangat turun," jelas Adityo, Kamis (30/6).
Dia menjelaskan gejala itu muncul pada fase awal ketika virus sedang sangat aktif.
Pada umumnya, gejala tersebut berlangsung selama tiga hari. Setelah demam turun, penderita DBD masuk fase kritis.
“Itu karena antibodi mulai terbentuk dan sifatnya lebih destruktif,” ucap Adityo.
Sementara itu, gejala tifus tidak mendadak seperti DBD, tetapi muncul secara bertahap.
"Demamnya mengikuti pola anak tangga. Dari hari ke hari demamnya makin tinggi," kata Adityo.
Sementara itu, gejala malaria di antaranya pasien menggigil hebat, hot stage atau fase demam tinggi, dan sweating stage atau fase saat demam mulai berangsur turun.
"Berbeda dengan DBD, demam karena malaria akan turun dengan sendirinya meski tanpa obat," tutup Adityo. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News