GenPI.co Kaltim - Banyak yang menganggap bahaya vape terhadap kesehatan lebih ringan dibandingkan merokok.
Padahal, berdasarkan hasil penelitian, vape juga memiliki potensi yang sama dengan bahaya merokok.
Vape alias vapor sendiri adalah rokok elektrik yang mengandung nikotin dari ekstrak tembakau.
Namun, vape dicampur berbagai macam rasa agar para penikmatnya mendapatkan sensasi lain.
Banyak orang yang menganggap nikotin di dalam vape tidak sama dengan kandungan di rokok.
Padahal, efek nikotin di vape dan rokok sama saja. Nikotin bisa membahayakan perkembangan otak remaja sampai usia 25 tahun.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, nikotin bisa merusak bagian otak yang mengendalikan perhatian dan pembelajaran.
Selain itu, bagian otak yang mengontrol suasana hati dan impuls pun bisa terganggu.
Risiko para pencinta vape terkena penyakit paru-paru sama besarnya dengan penikmat rokok konvensional.
Menurut American Lung Association, di dalam vape terdapat kandungan acrolein.
Selama ini, acrolein sering digunakan untuk membunuh gulma. Senyawa itu sangat berbahaya.
Sebab, acrolein bisa menyebabkan manusia mengalami penyakit paru-paru level kronis.
Zat perasa di dalam vape juga bisa membunuh sel-sel normal paru-paru apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News