Mendeteksi Obesitas Bisa Dilakukan dengan Cara Berikut Ini

08 Maret 2022 04:00

GenPI.co Kaltim - Dokter spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Marya Haryono mengatakan mendeteksi obesitas bisa dilakukan dengan mengetahui status gizi.

"Ketahui dulu status gizi masing-masing. Jangan sampai merasa tidak (obesitas) atau ketakutan sekali kayaknya kalau mengukur indeks massa tubuh ternyata masuk obesitas," katanya.

Biasanya seseorang akan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) atau perhitungannya berat dan tinggi badan untuk mengetahui klasifikasi terlalu kurus atau berat badan berlebih.

BACA JUGA:  Covid-19 Melonjak, Lakukan 3 Tips Kesehatan Sederhana Ini

Namun ternyata memeriksa indeks massa tubuh (IMT) bukan satu-satunya ukuran.

"BMI atau IMT untuk bisa ancer-ancer, berdasarkan berat badan dan tinggi badan lalu kita masukkan ke klasifikasi. Tapi kalau kita melihat namanya obesitas yakni tumpukan lemak, kita merasa badan yang gede-gede ini namanya obesitas. Bisa jadi iya, tetapi bisa jadi tidak," kata Marya.

BACA JUGA:  Catat, Ini Manfaat Air Kelapa untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Sebagai contoh, mereka yang yang rajin berolahraga bila diukur IMT-nya dapat seolah-olah masuk kriteria overweight atau obesitas.

Tetapi begitu, mereka diperiksa komposisi tubuhnya, ternyata didominasi massa otot dan ini justru hal yang baik.

BACA JUGA:  Jangan Diremehkan, Kesehatan Mental Remaja Perlu Diperhatikan

Kondisi sebaliknya juga bisa terjadi, yakni orang dengan IMT normal, tetapi begitu dilihat komposisi tubuhnya ternyata didominasi lemak.

Kondisi ini menempatkan mereka pada faktor risiko yang sama dengan orang-orang yang obesitas. Dalam hal ini, maka pengukuran komposisi tubuh menjadi hal yang disarankan Marya. 

Obesitas menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan.

Selain IMT, Anda juga bisa melakukan pengukuran lingkar perut menggunakan pita pengukur untuk mengetahui apakah Anda termasuk kategori obesitas sentral.

Kondisi Anda dikatakan obesitas sentral jika lingkar perut lebih dari 80 cm (untuk wanita) dan 90 cm (untuk pria).

"Yang kita kuatirkan lemak bukan semata-mata angka timbangan. Kalau untuk menurunkan angka timbangan, enggak usah makan sudah pasti turun. Tetapi yang kita pentingkan sekarang bagaimana supaya badan tetap sehat, sistem imunnya baik," ujar Marya.

Dia mengingatkan pentingnya Anda menerapkan prinsip nutrisi seimbang yang bukan hanya semata memangkas asupan kalori demi mendapatkan berat badan normal.

Menurutnya, menurunkan berat badan ada prosesnya, karena jangan sampai mengacaukan sistem metabolisme tubuh dengan membuat risiko timbulnya penyakit yang baru.

"Jadi, ayo segera kembalilah pikirkan isi piringku. Kalau penasaran berapa kebutuhan nutrisi ayo lakukan pengukuran komposisi tubuh," kata Marya.

Kemudian, bila Anda memiliki penyakit tertentu, segeralah berobat ke dokter.

Jangan lupa rajin beraktivitas fisik dan mencermati label pangan untuk mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular akibat pola makan tak sehat termasuk asupan berlebihan gula, garam dan lemak.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM