Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Penghilang Nyeri, Ini Kata Doker

10 Maret 2022 06:00

GenPI.co Kaltim - Ingat, jangan sembarangan untuk mengonsumsi obat penghilang nyeri atau pain killer.

Sebab, obat jenis ini dapat mengganggu ginjal menurut Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia.

"Ada kelompok obat yang mengganggu ginjal sebagai contoh obat-obat yang berfungsi menghilangkan rasa nyeri atau pain killer," katanya Rabu (09/03/2022).

BACA JUGA:  Ini Strategi Kaltim Majukan Industri Pariwisatanya

Dia mengatakan ada berbagai macam obat-obat pain killer dengan tingkat gangguan ke ginjalnya yang berbeda-beda.

Dia mengatakan, para dokter umumnya memberikan obat penghilang nyeri berdasarkan indikasi dan jangka pemberiannya pun terbatas.

BACA JUGA:  Gawat 4 Titik Panas Terdeteksi di Kaltim, di Mana Saja?

Dengan demikian, Anda tak disarankan serta merta membeli obat pereda nyeri tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

"Biasanya kami para dokter kalau mau memberikan pain killer harus dengan indikasi tertentu dan jangka pemberian yang terbatas," kata dia.

BACA JUGA:  Resep Sederhana Obat Batuk dari Bahan Rempah di Rumah

Namun, kata dia, sering sekali ditemukan pasien membeli sendiri obat penghilang nyeri karena sudah tahu setelah mengalami sakit.

"Dulu sakit tulang minum obat anu sakitnya hilang lalu beli sendiri," kata Aida.

Menurut Aida, obat-obat untuk hipertensi dan diabetes pada umumnya tidak mengganggu ginjal, sehingga aman dikonsumsi pasien.

Aida menuturkan, gangguan ginjal dapat dicegah melalui pola hidup sehat antara lain dengan mengenali faktor risiko apakah ada hipertensi, diabetes, obesitas atau sakit ginjal dalam keluarga.

Bila faktor risiko ini Anda miliki, maka Anda disarankan melakukan skrining pemeriksaan fungsi ginjal.

Pencegahan lainnya, yakni dengan mengontrol gula darah bila Anda memiliki diabetes, mengontrol tekanan darah jika Anda terkena hipertensi, menghindari merokok, menghindari konsumsi obat-obat yang tidak perlu dan rutin berolahraga.

"Kalau minum harus cukup. Sedikit tidak boleh berlebihan juga jangan. Rata-rata kebutuhan sehari 30 cc dikali berat bada. Kalau banyak berolahraga atau mengeluarkan banyak keringat bisa ditambah," kata Aida.

Pada mereka yang sudah terkena gangguan ginjal, tidak cukup diobati hanya dengan pengobatan alami dalam arti pola hidup sehat. Kondisi ini, perlu mendapatkan intervensi sesuai penyebabnya.

Bila ada gangguan fungsi ginjal, maka minumlah sesuai dengan anjuran dokter.

"Tidak semua orang dengan gangguan fungsi ginjal minumnya dibatasi serta merta. Memang pada tahap tertentu perlu dibatasi namun tetap dikonsultasikan dengan dokter," demikian saran Aida.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM