Catat! Anak-anak Juga Berisiko Alami Long Covid-19

11 Maret 2022 04:00

GenPI.co Kaltim - Orang tua harus bersiap karena risiko long Covid-19 juga bisa dialamai oleh anak-anak.

 

Untuk itu, seandainya si anak usai terpapar Covid-19 maka pada bulan selanjutnya harus terus melakukan konsultasi ke dokter.

BACA JUGA:  Tekad Borneo FC Kalahkan Persija Jakarta untuk Kado Ulang Tahun

"Kalau anak sudah pernah kena, orang tua perlu bersiap untuk kemungkinan long COVID-19. Jadi setelah sembuh, bulan depannya kontrol ke dokter," kata Dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi dan pediatri tropis Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Kamis (10/03/2022).

Dia menjelaskan risiko long Covid-19 pada anak minimal satu gejala menetap selama paling kurang 12 minggu setelah hasil tes usap (swab) pertama dan tidak ditemukan diagnosis lainnya.

BACA JUGA:  Catat! Seluruh Parkir di Samarinda Bakal Non Tunai

Gejala tersebut, kata Hindra, berdampak pada kegiatan sehari-hari dan berlangsung lama atau hilang-timbul secara berulang.

Hindra pun menyarankan satu bulan setelah dinyatakan negatif dari COVID-19, anak dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan apakah dia mengalami long Covid-19.

BACA JUGA:  Gubernur Seluruh Indonesia Dipanggil ke Kaltim, Ada Apa?

"Tapi, kalau sudah kelihatan ada gejala yang menetap, tidak usah menunggu satu bulan. Diharapkan dokter dapat segera mendiagnosis dan dilakukan pengobatan agar dia cepat sembuh," imbuh Hindra.

Adapun gejala long ovid-19 pada anak bisa berbeda-beda.

Ada yang hanya mengalami sesak, ada pula yang merasa lemas terus menerus.

Hindra juga memberikan beberapa tips untuk mencegahnya seperti pastikan anak istirahat yang cukup dan selalu berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi kepadatan virus.

"Anak itu kan sistem imunnya belum matang, masih rawan. Dia perlu istirahat, perlu tidur cukup, perlu dukunganm," katanya.

Dia juga mengingatkan pentingnya asupan makanan dengan gizi seimbang, berjemur untuk mendapatkan vitamin D alami dari sinar matahari, dan melakukan vaksinasi jika anak sudah berusia 6 tahun.

Sedangkan untuk anak balita yang belum bisa divaksinasi, Hindra yang kini berpraktik di RS Pondok Indah itu mengatakan pentingnya dukungan dari orang-orang di sekitarnya untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan baik.

"Kalau balita kan tinggal di rumah. Jadi risiko terpaparnya dari orang yang ada di rumah. Untuk itu, orang yang di rumah tidak boleh bawa virus," katanya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM