Puasa Bikin Awet Muda? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Kulit

01 April 2022 11:00

GenPI.co Kaltim - Berpuasa selama bulan Ramadan rupanya bisa mengurangi dan memperlambat tanda-tanda penuaan atau anti-aging. 

Penuaan adalah proses yang sudah ditakdirkan dari DNA, karena adanya time DNA.

Namun, dengan berpuasa menurunkan berbagai macam enzim yang berkaitan dengan penuaan.

BACA JUGA:  Jangan Diremehkan, Kesehatan Mental Remaja Perlu Diperhatikan

"Puasa juga bermanfaat untuk anti-aging," kata kata dr. Aninda Marina dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Jumat (01/04/2022).

Dia menjelaskan, enzim-enzim yang menghancurkan serabut mielin turun selama tubuh berpuasa.

BACA JUGA:  Keajaiban Puasa bagi Kesehatan, Sakit Ini Bisa Sembuh

Sel-sel dan kolagen akan hidup lebih lama sehingga tampilan kulit pun lebih muda.

Di jaringan lemak, cadangan lemak bisa meningkat dan di kolagen bila tubuh berpuasa.

BACA JUGA:  Ternyata Rambut Bisa Tumbuh ke Dalam Kulit, Apa Penyebabnya?

Puasa juga meningkatkan antioksidan demi menghambat enzim-enzim yang bekerja untuk menghancurkan kolagen dan mempercepat anti-aging.

Kemudian, dengan adanya penurunan insulin growth factor karena sama sekali tidak ada nutrisi pada saat puasa, maka protein kinase A yang berguna untuk mengancurkan sel, menjadi turun, sehingga stem cell meningkat.

"Jadi, kulit malah memperbaiki diri. Ini baik karena memperbaiki sel-sel rusak dan meningkatkan perbaikan struktur kulit karena human stem cell meningkat," kata Aninda.

Dia tak menampik, terjadi sintesis kolagen yang menurun selama berpuasa karena banyak enzim yang meningkat untuk mendegradasi kolagen.

Namun saat tubuh kembali diisi makanan saat berbuka puasa, terjadi peningkatan 10 kali lipat sintesis kolagen.

Oleh karena itu, puasa Ramadan dapat mempercepat pertumbuhan termasuk penyembuhan luka, bila saat berbuka puasa dan sahur diisi dengan nutrisi yang tepat.

Di sisi lain, berbagai studi juga menunjukkan manfaat lain berpuasa pada kulit, salah satunya penelitian pada tahun 2019.

Penelitian hasilnya menunjukkan efek puasa pada rambut meningkatkan stem cell di folikel rambut sehingga pertumbuhan rambut meningkat dan mencegah rambut rontok.

Selain itu, dampak pada lapisan epidermis atau lapisan kulit teratas meningkatkan siklus kulit, membantu kulit terlihat cerah walaupun kadar kolesterol dalam kulit menurun.

Lalu, di lapisan dermis atau kulit bagian dalam, meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah sehingga nutrisinya bisa baik untuk kulit.

"Meningkatkan perbanyakan pembuluh darah baru untuk perbaikan kulit, oksidatif metabolik atau proses yang menghancurkan oksidasi meningkat," papar Aninda.

Beberapa studi juga memperlihatkan puasa dapat menurunkan reaksi iritasi dari krim malam dengan kandungan retinol atau retinoid.

Puasa pun bisa bersifat antikarsinogenik pada tumor dan kanker kulit. Akibat pembatasan makanan termasuk kalori dalam beberapa waktu, sehingga menghambat munculnya sel-sel yang bersifat kanker.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM