Pulau Maratua, Surga Wisata di Utara Indonesia

02 Maret 2022 21:00

GenPI.co Kaltim - Pulau Maratua di Kabupaten Derawan diklaim sebagai surga wisata di utara Indonesia.

Pulau ini berada dalam gugusan Kepulauan Derawan atau salah satu pulau terluar di Kalitim  yang berbatasan dengan Filipina Selatan dan Sabah, Malaysia Timur.

Sejak lama Maratua dikenal sebagai tempat wisata bahari yang menampilkan keindahan pantai, aneka biota laut dengan bermacam jenis ikan, penyu dan keindahan bawah laut berupa terumbu karang yang sangat menarik.

BACA JUGA:  Semua Obyek Wisata di Balikpapan Bakal Tutup Jika Ini Terjadi

Juga hutan bakau dan mangrove serta pokok kelapa yang memagar pulau.

Bagi mereka yang pernah berkunjung ke Maratua pasti banyak yang berdecak kagum, memuji dan sangat terkesan.

BACA JUGA:  10 Obyek Wisata Kabupaten Berau, Pemandangan Alam yang Mempesona

Mereka akan mengatakan, Maratua tak kalah indah dan unik dibanding pulau lain di Indonesia, bahkan dunia.

Pantai pasir putih, air jenih menampakkan aneka jenis ikan, lebih khusus ikan Baracuda dan Penyu Sisik Hijau, terumbu karang, serta rasa khas buah sukun berkulit agak berduri menjadi kenangan yang sulit dilupakan, sehingga banyak wisatawan yang ingin menambah waktu kunjung mereka di pulau ini.

BACA JUGA:  Pulau Kaniungan, Primadona Baru Wisata di Kabupaten Berau

Pulau ini daratannya seluas 384,36 km2 dan lautnya 3.735,18 km2.

Maratua dihuni lebih kurang 3.600 jiwa dari sekitar 900 Kepala Keluarga.

Sejak ratusan tahun silam, dihuni penduduk suku laut - Bajau ditambah pendatang dari berbagai tempat dari dalam dan luar Kaltim.

Mereka umumnya sebagai nelayan dan sejak ramai dikunjungi wisatawan, maka ada pula warga yang tertarik berusaha di sektor pariwisata.

Di pulau ini berdiri sejumlah resort dan cottage yang umumnya dikunjungi wisatawan asing. Antara lain Maratua Paradise Resort, Pratasaba di Payung-payung, Green Nirvana Jalan Bayur, Payung-Payung, Borneo Cottage Teluk Harapan, Noah Maratua Resort, Teluk Harapan Bohe Bukut dan Virgin Cocoa Island.

Sementara itu di perkampungan juga terdapat homestay milik masyarakat.

Bahkan Pemerintah Negara Seysheles Afrika beberapa waktu lalu menyampaikan minat bekerjasama dengan Pemprov Kaltim untuk memajukan pariwisata di Maratua khususnya membantu jaringan listrik PLTS, sanitasi, pengelolaan sampah dan green house senilai Rp50 miliar.

Sejak berdiri akhir 2017 Bandara Maratua kini sudah bisa didarati pesawat jenis ATR-72 dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan maupun Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda menggunakan jasa penerbangan Susi Air tipe Cessna dengan kapasitas 12 seat.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM