GenPI.co Kaltim - Belum lama ini Penelitian Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) telah menemukan 35 gua di Gunung Batu Benau.
Kawasan Gunung Batu Benau memang memiliki potensi keragaman budaya. Di wilayah tersebut punya keunikan berupa komunitas Adat Punan Batu.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan lembaga Eijkman mengungkapkan bahwa komunitas Adat Punan Batu mempunyai keunikan genetika dan budaya.
Sub-Suku Punan Batu disebutkan menjadikan gua sebagai liang hunian. Selain itu, mereka juga masih menerapkan pola hidup berburu dan meramu.
Tak heran bila keberadaan hutan sangat berarti bagi Sub-Suku Punan Batu. Selain keberagaman budaya, kawasan Gunung Batu Benau juga memiliki potensi keragaman hayati.
Hanya saja, sampai saat ini belum ada penelitian lanjutan yang mengarah pada pengembangan taman bumi.
"Hingga saat ini memang belum ada kajian yang komprehensif tentang keragaman hayati dan budaya dalam konteks pengembangan taman bumi," ujar Manajer Senior YKAN untuk Pemerintahan Provinsi Niel Makinuddin, Selasa (21/3).
Sementara itu, kawasan Gunung Batu Benau memiliki potensi warisan bumi. Untuk menjadi geopark (taman bumi) diperlukan keterkaitan antara warisan geologi, budaya, dan biologi.
"Keberadaan masyarakat Sub-Suku Punan Batu dan tutupan hutan yang masih bagus merupakan indikasi adanya potensi warisan bumi," katanya.
Gunung Batu Benau merupakan gugusan bentuk lahan (landform) karst yang membentang dari Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara hingga Kabupaten Berau di Provinsi Kalimantan Timur. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News