Kaltim Target Rehabilitasi Mangrove 27 Ribu Hektare Dalam 4 Tahun

10 Februari 2022 04:00

GenPI.co Kaltim - Mangrove atau bakau seluas 27.244 hektare di Kalimantan Timur akan direhabilitasi.

Rehabilitasi ini diperkirakan memakan waktu selama empat tahun dalam kurun 2021 hingga 2024.

Hal tersebut disampaikan Plt Sekda Kaltim saat ramah tamah Exploratory Visit of Canadian Embassy Team to East Kalimantan di Pool Teras Hotel Novotel Balikpapan, Minggu (06/02/2022).

"Silakan teman-teman dari Kedutaan Kanada infokan program kami ini, Dan, silakan rekan-rekan GGGI ikut bergabung dan mendukung program kami," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (07/02/2022).

Riza mengatakan Kanada diajak dalam program ini karena negara itu salah satu negara donor yang fokus kegiatan rehabilitasi dan pembangunan mangrove.

Ia mengatakan rehabilitasi rehabilitasi mangrove di Kalimantan Timur sudah dilakukan pada tahun 2021 seluas 6.634 hektar.

Selanjutnya tahun 2022 ditarget seluas 6.870 hektar, tahun 2023 seluas 6.870 hektar dan tahun 2024 seluas 6.870 hektar.

Bahkan, kata dia, penanaman mangrove telah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim sejak tahun 2010.

Selain itu, di tahun 2018 menunjukkan luas ekosistem mangrove di Kaltim mencapai 244.437,22 hektar.

Dimana mangrove dengan kondisi kerapatan jarang 33 322,75 hektar (13,63 persen), kerapatan sedang 39.431,36 hektar (16,13 persen) dan kerapatan rapat 171.683,21 hektare (79 persen).

Riza menambahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berencana membangun persemaian modern mangrove di Pusat Informasi Mangrove (PIM) Delta Mahakam dirancang dengan luas 25 hektare.

Kapasitas produksi bibit mangrove, sebut Riza, dirancang mencapai 10 juta bibit per tahun dengan siklus produksi 2-3 kali per tahun.

"Dari pembangunan Persemaian Modern Mangrove di PIM Delta Mahakam diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja setara 10.000 hari orang kerja (HOK) per bulan atau 120.000 HOK per tahun," ungkapnya.

Riza meyakini berbagai upaya pemulihan mangrove di Kaltim sangat terbuka bagi negara donor untuk ikut terlibat di dalamnya.

"Karena Bu Gayle Barnett (Perwakilan Kedutaan Kanada) bertanya apakah masih ada peluang bagi Kanada. Maka, saya tegaskan ada" pungkas Riza.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM