GenPI.co Kaltim - Wali Kota Bontang Basri Rase mengeluh soal minimnya alokasi anggaran pembangunan sementara Bupati Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman berharap terkait penanganan banjir.
Hal tersebut mereka sampaikan kepada Gubernur Kaltim Isran Noor saat Musrenbang dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2023.
Basri mengatakan Bontang tidak punya sumber daya alam dan keuangannya paling kecil di antara daerah lainnya.
"Bontang hanya kota pengolah sumber daya alam. APBD kecil, bantuan keuangannya juga paling kecil,” kata Basri, Rabu (20/04/2022).
Dia berharap tahun depan Bontang bisa mendapat anggaran yang sama dengan daerah lainnya.
Beberapa usulan disampaikan Basri terkait pembangunan Bendungan Suka Rahmat.
Bendungan ini sangat penting mengingat Bontang yang berada di daerah pinggiran menjadi langganan banjir kiriman dari Kabupaten Kutai Timur.
Basri juga meminta dukungan untuk percepatan perbaikan jalan arteri ruas Samarinda - Bontang dan juga alternatif jalur Bontang - Marangkayu - Muara Badak.
“Kami berharap ada kenangan di tahun terakhir Pak Gubernur. Sebab itu kami mohon perhatian Pak Gubernur dan Ketua DPRD,” tutup Basri Rase.
Sementara itu, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman berharap terkait penanganan banjir di Kutai Timur seperti terjadi beberapa waktu lalu agar tidak terulang kembali.
Dia meminta dukungan Pemprov Kaltim untuk peningkatan fungsi Bandara Tanjung Bara Sangatta (PT KPC) untuk melayani penumpang umum, karena Bandara Sangkimah sudah tidak bisa dilanjutkan.
“Kami sangat memerlukan ini untuk memudahkan investasi masuk ke Kutim,” ujar Ardiansyah.
Kemduian Bupati Berau Sri Juniarsih mengusulkan pembangunan rumah sakit dan jalan pesisir.
“Untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik, kami perlu dukungan untuk pembangunan rumah sakit,” harap Sri Juniarsih.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News