Kaltim Belum Swasembada, Daging Masih Bergantung Jawa-Sulawesi

12 Mei 2022 14:00

GenPI.co Kaltim - Kaltim atau Kalimantan Timur belum swasembada daging sapi. Hampir 70 persen kebutuhan daging di daerah ini masih mengandalkan dari luar daerah. 

Kaltim saat ini masih bergantung dari kiriman Jawa dan Sulawesi, terkait daging. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim Munawwar mengatakan kebutuhan daging sapi di Benua Etam mencapai 100 ribu ekor dalam setahun. 

BACA JUGA:  IKN Diprediksi Dihuni 4 Juta Jiwa, Peluang Pertanian Menjanjikan

Namun, peternakan setempat hanya mampu menyediakan s ekitar 23 ribu ekor

“Memang faktanya daging sapi di Kaltim ini masih belum mampu disediakan oleh para peternak lokal, sehingga kekurangannya tetap didatangkan dari luar daerah,” kata Munawar, Rabu (11/05/2022).

BACA JUGA:  Pria di Kaltim Aniaya Tetangganya, Persoalannya Sepele

Dia mengatakan sejumlah upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi ternak. Hal itu dengan harapan bisa membuat swasembada daging dan tidak lagi bergantung dari luar daerah.

Program yang terus disosialisasikan adalah pengembangan hewan ternak di kawasan bekas tambang batu bara.

BACA JUGA:  Kabar BMKG Hari Ini di Kalimantan Timur, Alarm Hujan Lebat

“Untuk mensukseskan program ini kami juga berharap peran serta pihak swasta melalui dana sosial untuk masyarakat,” kata Munawar.

Dia menambahkan pemerintah berharap peran serta swasta dan masyarakat untuk mewujudkan swasembada daging salah satunya melalui pengembangan ternak di kawasan eks tambang.

Belum lama ini dia dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi menyambangi peternakan PT EMAS di bekas tambang di Desa Embalut. 

Terkait itu, menurutnya peternakan di bekas tambang sangat berperan di masa sekarang maupun mendatang sebagai pusat pembibitan ternak.

"Juga penyuplai kebutuhan daging sapi, kambing termasuk telur ayam yang sangat diperlukan masyarakat,” ujar Munawwar.

Dia berharap semua pengembangan kawasan peternakan di Kaltim bisa mencontoh PT EMAS di Desa Embalut, dengan memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai kawasan pusat pembibitan ternak unggul.

“Areal kawasan ternaknya cukup luas yakni mencapai 52 hektare dengan ditunjang permodalan yang kuat dari perusahaan sehingga bisa mengembangkan usaha lainnya sebagai sampingan,” kata Munawar.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM