GenPI.co Kaltim - Pemprov kaltim terus mendorong warganya memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami makanan sehat seperti sayur. Hal tersebut diharapkan bisa menjadi solusi menekan stunting.
Kaltim saat ini memiliki gerakan diversifikasi pangan melalui pemanfaatan pekarangan.
Kepala Dinas Pangan TPH Kaltim Siti Farisyah Yana menjelaskan gerakan ini untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, aktif dan produktif.
"Ini merupakan salah satu intervensi kita dalam upaya bersama penurunan stunting," kata Siti Farisyah, Senin (16/05/2022).
Dia mengatakan optimalisasi pemanfaatan pekarangan merupakan upaya untuk mendukung diversifikasi pangan.
Sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA).
Yana mengimbau masyarakat bersama cegah stunting dengan memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.
"Selain lestari pekarangan kita, juga sehat keluarga kita sebab mengkonsumsi komoditas lokal yang terjamin kualitasnya," ungkap Yana.
Kalimantan Timur lanjutnya, sangat potensi dengan komoditas pangan lokal yang beragam, namun masyarakat masih bergantung pada beras sebagai pangan pokok.
Selain itu, ada anggapan sebagian orang bahwa belum makan nasi berarti belum makan masih dominan di kalangan masyarakat
Selain itu bahan baku untuk berbagai kudapan juga masih tergantung pada terigu yang merupakan bahan impor.
Padahal singkong, jagung, ubi, sukun dan komoditas lokal lainnya yang ada di sekitar rumah dapat menjadi pangan pokok dan diolah berbagai kudapan yang sehat dan lezat.
Yana mengatakan kekuatan diversifikasi pangan yaitu ketika masyarakat memanfaatkan potensi lahan sekitarnya untuk menanam komoditi lokal.
"Mari hidup sehat dengan mengonsumsi pangan lokal. Kenyang tidak mesti makan nasi," pungkasnya.(pemprov kaltim)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News