Wagub Kaltim Sindir Perusahaan Batu Bara, Telak!

17 Mei 2022 16:00

GenPI.co Kaltim - Wagub Kaltim Hadi Mulyadi kembali menyindir perusahaan batu bara yang beroperasi di Kalimantan Timur. Hal itu terkait pemberian dana ratusan miliar kepada perguruan tinggi di Jawa, bukan di Kaltim.

Hadi mengatakan Kaltim dikenal sebagai provinsi kaya sebab dianugerahi sumber daya alam yang melimpah.

Dia mempertanyakan apakah kekayaan sumber daya alam ini mampu mensejahterakan masyarakatnya.

BACA JUGA:  Peringatan BMKG: Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang di Kaltim

Hal itu diungkapkan ketika bertemu dengan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Eko Prasetyanto.

"Di Kaltim ini Pak Eko, saya baru tau setelah pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi bahwa ada 30 PKP2B (perusahaan batubara) terbesar di Indonesia," kata dia dikutip dari instagram Pemprov Kaltim, Selasa (17/05/2022).

BACA JUGA:  Harga Daging di Kaltim Bakal Naik, Lihat Penyebabnya

Tapi pembangunan di Kaltim belum mendapatkan perhatian yang serius, jalan-jalan masih rusak, sarana dan prasarana pendidikan juga masih terbatas bahkan minim.

Termasuk dana pendidikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah.

BACA JUGA:  Di Depan Anies Baswedan, Gubernur Kaltim Tegaskan Soal Honorer

Dia menyatakan tidak ada maksud menyalahkan sebuah lembaga, namun sekedar menyampaikan keluhan warga Kaltim.

Selain kondisi infrastruktur daerah makin rusak parah, ungkapnya, salah satunya terkait bantuan keuangan bagi dunia pendidikan yang disalurkan oleh pihak swasta (perusahaan).

"Ada dana bantuan dari perusahaan, apakah CSR kah namanya atau sifatnya pribadi ke perguruan tinggi di Pulau Jawa totalnya Rp200 miliar, tidak ada kepada Unmul," sebutnya.

Sebagai masyarakat Kaltim, kata dia, sangat wajar kalau mempertanyakan hal ini.

Sebab, perguruan tinggi negeri tertua seperti Universitas Mulawarman Samarinda dan telah banyak melahirkan lulusan yang berkompeten tetapi tidak mendapatkan perhatian (bantuan).

"Mereka (perusahaan) beraktivitas di Kaltim tapi kenapa tidak memberikan sedikitpun untuk Unmul atau perguruan lainnya di Kaltim," tanyanya lagi.

Apalagi Kaltim sudah ditetapkan sebagai ibu kota negara, seharusnya dukungan swasta kepada calon ibu kota negara harus lebih maksimal.

"Ini bukan soal iri-irian, hanya saya menangkap seperti tidak ada keseriusan pihak swasta untuk membantu membangun SDM lokal," pungkasnya.(pemprov kaltim)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM