GenPI.co Kaltim - Komoditi kelautan dan perikanan di Kaltim masih sangat menjanjikan. Akan tetapi, produk kelautan ini memiliki banyak kendala seperti soal harga yang tidak stabil, masalah lingkungan hidup dan lain-lain.
Kendala lainnya yaitu fasilitas yang belum memadai. Untuk itu, masih perlu pengembangan kapal penangkapan ikan dan pangkalan pendaratan ikan (PPI).
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Sekda Prov Kaltim Riza Indra Riadi saat melepas ekspor langsung kepiting bakau ke Shenzhen, Tiongkok, Minggu (22/05/2022).
Menurutnya, sektor ini bisa diandalkan bersama sektor pertanian dan pariwisata sebagai pengganti sektor migas dan batubara.
Sebab migas merupakan salah satu sumber daya alam (SDA) tidak dapat diperbarui yang suatu saat potensinya akan habis.
Pemprov Kaltim melalui instansi terkait terus berusaha untuk memberikan dukungan fasilitas, serta sarana dan prasarana yang memadai untuk sektor kelautan ini.
Adapun terkait kepiting bakau, produk ini merupakan salah satu komoditi/produk kelautan yang sangat diminati pasar ekspor.
“Semoga lebih banyak lagi pelaku usaha di bidang perikanan dan kelautan yang mampu mengikuti jejak ekspor langsung ini,” kata Riza Indra Riadi.
Terkait ekspor langsung, lanjut Riza, kemampuan berbagai pihak membaca peluang untuk terus meningkatkan produksi usaha di sektor kelautan dan perikanan akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah.
Selain itu, mampu menumbuhkan investasi dan ekonomi secara nasional.
“Sekaligus memberikan informasi yang akurat terhadap perkembangan dan peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan dan merupakan kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” imbuhnya.(pemprov kaltim)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News