GenPI.co Kaltim - Langkah antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) dilakukan Kabupaten Paser. Pemerintah setempat bersama polisi memperketat lalu lintas pengangkut hewan ternak lintas perbatasan Kaltim-Kalsel.
Pengawasan ini sudah dilakukan dalam sepekan terakhir, khususnya di wilayah Kecamatan Batu Engau dan Kecamatan Muara Komam.
"Pengawasan lalu lintas ternak di perbatasan bagian upaya menjaga Kaltim pada umumnya dan Kabupaten Paser khususnya, dari penyebaran PMK," kata Kabid Kesehatan Hewan Kesmavet Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Paser, drh. Al-Habib, Selasa (24/5).
Dia mengatakan hampir seluruh wilayah di Pulau Kalimantan sudah ditemukan kasus PMK.
Sejauh ini hanya Kaltim dan Kaltara yang belum ditemukan kasus PMK.
Pengawasan lalu lintas ternak di perbatasan, adalah tindak lanjut dari surat edaran Gubernur Kaltim Nomor 524/4180/Ek, tentang penolakan atau larangan masuk ternak sapi, kambing, domba, dari wilayah yang sudah dinyatakan tertular atau suspek (terduga) PMK.
Sejauh ini tim belum menemukan kendaraan yang membawa ternak, hanya saja ditemukan kendaraan pengangkut unggas. Unggas tidak termasuk hewan tertular PMK, tetapi terhadap ternak unggas tersebut dilakukan penyemprotan disinfektan.
Al-Habib menjelaskan dalam surat edaran Gubernur Kaltim tersebut secara tegas menginstruksikan jika mendapati kendaraan pengangkut ternak dari perbatasan harus distop.
"Kalau ada kendaraan membawa sapi atau kambing mau masuk ke Kaltim langsung diminta untuk kembali putar balik tanpa perlu diperiksa karena dari wilayah tertular," ujar Al-Habib.
Dia mengungkapkan adanya larangan distribusi ternak masuk ke Kaltim mempengaruhi kebutuhan daging potong di Paser.
Adapun hewan ternak yang dikonsumsi masyarakat saat ini adalah ternak berasal dari Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang keduanya ditetapkan aman dari penularan PMK.
"Saya mengimbau kepada para pengusaha ternak untuk mendatangkan hewan ternak dari daerah yang aman dari PMK seperti dari Sulawesi Selatan dan NTT," kata dia.
Pengawasan semakin ketat karena sebentar lagi mau Iduladha.
"Kebutuhan akan ternak sapi dan kambing untuk kurban akan meningkat," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News