GenPI.co Kaltim - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengatakan lahan sekitar 650 ribu hektare di daerah yang dipimpinnya dilepas untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Hampir satu juta dari 12 juta hektare luasan wilayah Provinsi Kaltim," ucap Isran saat Mukernas Pengusaha Nahdliyin (HPN) Indonesia di Jakarta, Rabu (8/6).
Dia menegaskan Pemprov Kaltim dan masyarakat sangat mendukung rencana pemindahan ibu kota negara.
Menurut Isran, masyarakat Kaltim sempat tidak yakin IKN dipindah ke sebagian wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara.
Sebab, berdasarkan bobot tertinggi kajian tim ahli Bappenas, Kalimantan Tengah menjadi kandidat kuat.
Kalimantan Selatan dan terakhir Kalimantan Timur berada di belakang Kalteng.
Kalteng, Kalsel, dan Kaltim menjadi kandidat lokasi IKN Nusantara setelah Lampung dan Sulawesi Barat tergusur sejak awal.
"Jadi, IKN (di Kaltim, red) bukan urusan saya. Itu kewenangan mutlak, hak prerogatif kepala negara," tegas Isran.
Menurut Isran, pemilihan Kaltim sebagai lokasi IKN bukan keputusan tergesa-gesa.
Dia menyebut keputusan itu adalah hasil kerja keras daerah yang mampu meyakinkan pemerintah pusat.
Salah satunya soal kelayakan kawasan atau wilayah yang bisa dijadikan lokasi tempat IKN.
"Khususnya, menyampaikan berbagai hal terkait histori dan kondisi daerah kepada Bapak Joko Widodo sebagai presiden, pemilik kewenangan prerogatif itu," jelasnya. (mcr14/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News