Imbas Pandemi Covid-19, Angka Kekurangan Gizi di Kaltim Naik

01 Maret 2022 08:00

GenPI.co Kaltim - Pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir menyebabkan kenaikan jumlah warga yang kekurangan gizi atau malnutrisi.

Meski demikian, jumlah kenaikannya masih di batas normal.

"Berdasarkan laporan yang masuk secara berjenjang dari puskesmas, masih ada ditemukan warga yang kurang gizi namun dalam ambang batas ringan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Masitah, Senin (28/02/2022).

BACA JUGA:  Cerita Gubernur Kaltim Terpapar Covid-19, Mengaku Kesal

Masitah mengatakan mereka yang kekurangan gizi langsung mendapat penanganan berupa PMT (Pemberian Makanan Tambahan).

Selain itu, Puskesmas setempat juga aktif melakukan pemantauan.

BACA JUGA:  Waspada Cuaca Ektrem di Kaltim, Ini Rincian Wilayahnya

Selain itu, hal tersebut juga terlihat dari hasil SSGI (Study Status Gizi Indonesia) Tahun 2021 bahwa terjadi penurunan angka stunting (tinggi anak di bawah rata-rata atau pendek) dari 29,2 menjadi 22,8, angka wasting (kurus ) dari 7,5 menjadi 8,1 dan underweight (berat badan kurang) dari 10,8 menjadi 16,2.

Masitah menjelaskan, penyebab warga Kaltim kekurangan gizi karena ketidaktahuan tentang menu gizi seimbang, pola asuh anak dengan benar ataupun faktor ekonomi yang rendah.

BACA JUGA:  Simak, Ini 5 Tahapan Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim

"Misalnya di suatu daerah di pesisir laut yang banyak menghasilkan ikan namun karena ketidaktahuan tentang gizi yang terkandung dalam ikan tersebut atau pun karena desakan ekonomi ikan tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan lainnya," terangnya.

Dia mengungkapkan, mayoritas kurangnya asupan gizi warga di Kaltim saat ini terjadi pada usia balita yang terlihat saat pengukuran dan pemantauan pertumbuhan.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar orang tua balita setiap bulan nya dapat melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anaknya secara teratur ke posyandu terdekat atau melakukan pengukuran dan pemantauan secara mandiri.

Masitah pun menyebutkan Dinas Kesehatan Kaltim telah melakukan berbagai upaya dalam menangani masalah warga yang kekurangan gizi, seperti melakukan bimbingan konseling, pemberian PMT dengan pemantauan secara berkala serta koordinasi bersama aparat setempat.

Sementara upaya preventif yang dilakukan agar warga tidak kekurangan gizi yakni meliputi sosialisasi tentang gizi seimbang secara berjenjang dengan melibatkan insitusi pendidikan, organisasi profesi dan organisasi masyarakat, serta OPD terkait.

"Selain itu juga mengadakan seminar, webiner terkait gizi dan masalah gangguan gizi pada saat event tertentu misalnya Hari Gizi Nasioanal, Pekan ASI, Hari Kesehatan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat," paparnya.

Masitah menegaskan, Dinas Kesehatan Kaltim selalu memberikan sosialisasi dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada warga terkait masalah gizi.

Pihaknya juga melibatkan institusi pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan, terutama saat Praktek Kerja Lapangan (PKL).

“Kita berharap warga agar lebih memperhatikan pedoman gizi seimbang, mengkonsumsi makanan secara teratur dengan panduan 'isi piringku', membiasakan cek kesehatan secara teratur, memperhatikan cara pemilihan, penyimpanan dan pengolahan bahan makanan,” ujarnya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM