Stok Kedelai Kaltim Aman untuk Tiga Bulan, Berapa Kebutuhannya?

04 Maret 2022 06:00

GenPI.co Kaltim - Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan stok kedelai aman hingga tiga bulan ke depan.

Kebutuhan kedelai per bulan di Kaltim sekitar 15 ton setiap bulannya. Sementara saat ini stok yang dimiliki sebanyak 45 ton.

“Daya tahan stok kedelai kita masih aman hingga tiga bulan ke depan,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi HM Yadi Robyan Noor, Rabu (02/03/2022).

BACA JUGA:  Produksi Padi di Kaltim Menurun 6,77 Persen, Apa Sebabnya?

Dia menjelaskan, permintaan kedelai signifikan terjadi di tiga daerah yakni Balikpapan, Bontang dan Berau.

Di beberapa daerah di Indonesia, harga kedelai memang sempat mengalami kenaikan dan menyebabkan protes para produsen tahu dan tempe.

BACA JUGA:  Penyebaran Covid-19 Omicron di Kaltim Lima Kali Lebih Cepat

Kenaikan harga kedelai kata Roby, terjadi akibat pasokan impor yang terganggu.

Hingga saat ini, impor terbesar kedelai berasal dari Amerika Latin, terutama Brasil dan Argentina. Sementara produksi di sana turun hingga 50 persen.

BACA JUGA:  Tak Ikuti Pusat, Kaltim Jamin Tak Akan Hapus Tenaga Honorer

Gangguan pasokan impor juga disebabkan oleh China sebagai konsumen kedelai, dimana dalam beberapa waktu terakhir justru meningkatkan permintaan mereka, terutama untuk mendorong peternakan babi di Negeri Tirai Bambu itu.

Di sisi lain produksi kedelai lokal (dalam negeri), masih belum mencukupi karena biaya produksi yang justru jauh lebih tinggi.

Menurut Roby, Gubernur Isran telah melaporkan kondisi ini kepada Menteri Pertanian agar segera ada solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan kedelai Indonesia, termasuk Kaltim.

“Stok kedelai insya Allah stabil. Terpenting, masyarakat konsumsi tempenya tetap normal sesuai kebutuhan, tidak berbelanja secara berlebihan,” pesan Roby.

Pasokan kedelai secara nasional 95 persen dipenuhi dari impor, sedangkan di Kaltim sekitar 85 persen impor, sisanya lokal.

Dari pantauan pasar-pasar tradisional di Samarinda, tahu dan tempe masih dijual dengan harga yang wajar, yakni Rp 5.000 untuk ukuran kecil dan Rp 15.000 untuk tempe ukuran besar.

"Harga tahu juga cukup normal," kata dia.

Selain tahu dan tempe, stok daging sapi juga masih sangat aman baik daging impor maupun lokal. Stok daging masih cukup untuk 2,9 bulan. Stok daging tersedia 4.400 ton, sedangkan kebutuhan per bulan di Kaltim sekitar 1.555 ton.

“Soal harga percayalah dengan kami. Kami coba menahan terus agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar,” tandas Roby.

Kebutuhan lainnya pun demikian. Stok tersedia dan pasokan lancar. Termasuk bawang merah dan putih, juga cabai dan sayur mayur. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin
kedelai   tahu   tempe   kaltim   kalimantan timur  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM