GenPI.co Kaltim - Tanah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur ternyata sangat rawan.
Sebab, tanah di IKN Nusantara didominasi jenis clay shale dengan daya dukung rendah.
Tim Ahli Tim Transisi Otorita Ibu Kota Negara Wicaksono Sarosa mengatakan tanah jenis itu sangat keras dalam kondisi tertutup.
Akan tetapi, tanah tersebut akan berubah lapuk apabila ada kontak dengan udara.
Menurut Wicaksono, tanah itu sangat tidak stabil pada lahan dengan kemiringan cukup tinggi.
Selain itu, tingkat kesuburan jenis tanah tersebut juga rendah sehingga menghadirkan tantangan besar.
Salah satunya ialah soal upaya restorasi hutan pembangunan dan kawasan budi daya pangan.
"Tantangan-tantangan itu perlu dijawab sekaligus menjadi peluang bagi para ahli biologi di Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN," kata Wicaksono di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (10/8).
Otorita IKN pun membutuhkan peran para ahli biologi untuk mendukung penerapan konsep kota hutan yang ramah lingkungan.
"Otorita IKN sangat mengharapkan masukan dari berbagai bidang ilmu, termasuk biologi, agar IKN benar-benar menjadi kota yang ramah lingkungan," ucap dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News