GenPI.co Kaltim - Pemprov Kaltim menyebut stok minyak goreng di daerahnya aman dalam 53 hari ke depan, namun kenyataan di lapangan masih terjadi kelangkaan.
Para pedagang di pasar tradisional mengaku minyak goreng masih langka dan susah didapatkan.
Bahkan kelangkaan ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor mengatakan pihaknya sudah menghitung stok minyak goreng dan disebut mencukupi.
“Kami sudah menghitung stok minyak goreng kita cukup aman hingga 53 hari ke depan,” kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, Kamis (03/03/2022).
Dia mengatakan rata-rata pasokan minyak goreng masuk ke Kaltim pada 14-24 Februari 2022 adalah 118.762 liter atau 106,8 ton per hari.
Sedangkan kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari.
Namun pada kenyataannya, pedagang di pasar tradisional Segiri, Samarinda, Novita mengaku minyak goreng masih langka.
"Kita hanya bisa menunggu kiriman dari penyuplai minyak goreng, karena barangnya memang tidak ada atau langka," ucapnya, Minggu (06/03/2022) dikutip dari Antara.
Dia mengatakan minyak yang datang ke tokonya selalu ludes dalan waktu singkat.
"Kemarin sempat ada masuk kiriman sebanyak 50 dos, namun dalam waktu dua hari saja sudah habis terjual," ungkapnya.
Novia mengaku hampir setiap hari mendapat permintaan minyak goreng dari pelanggan yang datang ke tokonya.
"Hampir tiap hari rata-rata pelanggan datang hanya untuk menanyakan ketersediaan minyak goreng," katanya.
Sejak terjadinya kelangkaan minyak goreng , para pedagang eceran tidak lagi mengambil atau meminta, melainkan memang sudah dijatah dari para agen pemasok minyak goreng.
"Berapa dikasih kita terima, bukan dari permintaan kita tapi tergantung stok dari supplier," tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News