Jumlah Pabrik Minyak Goreng di Kaltim Hanya Segini, Ini Faktanya

16 Maret 2022 07:00

GenPI.co Kaltim - Provinsi Kaltim yang merupakan salah satu penghasil sawit terbesar di Indonesia saat ini hanya memiliki tiga pabrik minyak goreng.

Padahal idealnya, Benua Etam harusnya memiliki 25 pabrik minyak goreng berbahan baku sawit maupun kelapa.

Dengan demikian, seharusnya persediaan untuk kebutuhan minyak goreng di Kaltim cukup. 

BACA JUGA:  Warga Samarinda Dijatah 5 Liter Minyak Goreng, Harganya Miring

Hal itu diungkapkan Kepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, berdasarkan industri crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah di Kaltim ada 89 pabrik yang aktif dari 97 yang ada.

"Jadi, saat ini pabrik minyak goreng hanya tiga di Kaltim. Ada dua di Balikpapan dan satu di Bontang. Sedangkan, pabrik kemasannya baru satu di Samarinda," ucap Roby, Selasa (15/03/2022).

BACA JUGA:  Warga di Samarinda Mandi Minyak Goreng, Ini Ceritanya

Keterbatasan pabrik produksi atau industri minyak goreng ini, bukan semata-mata karena Pemerintah Provinsi Kaltim tidak melakukan upaya.

Menurut Roby, semua itu karena produsen CPO saat ini sangat diuntungkan dengan ekspor, karena permintaan dunia sangat tinggi dengan harga sangat menguntungkan, yakni ada kenaikan 145 persen.

BACA JUGA:  Awalnya Batuk, Sandra Tewas saat Antre Minyak Goreng di Kaltim

Sehingga produksi untuk minyak goreng dan kebutuhan lainnya pun tak terkendali.

"Kondisi ini bukan dialami Kaltim saja, tapi luar Kaltim pun merasakan dampaknya. Idealnya kami harus punya 25 pabrik minyak goreng," tegasnya.

Karena itu, Pemprov Kaltim menegaskan, agar pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit juga membangun hilirisasinya, misal pabrik minyak goreng.

Selanjutnya, Roby menjelaskan stok minyak goreng yang masuk ke Kaltim dalam kurun 14-24 Februari 2022 secara keseluruhan berjumlah 1.674.681 liter atau 1.507,21 ton.

"Minyak goreng itu berada di distributor, toko swalayan pasar tradisional dan pedagang," jelasnya.

Sementara, rata-rata pasokan minyak goreng masuk ke Kaltim pada 14-24 Februari lalu adalah 118.762 liter atau 106,8 ton per hari.

Sedangkan kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari.

Artinya, untuk kebutuhan masyarakat seharusnya terpenuhi. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak panik dan tak berlebihan membeli minyak goreng.
.
"Yang jelas pabrik resmi selalu koordinasi dengan Disperingdagkop dan UKM Kaltim," kata dia.

Pabrik yang ada, yakni Balikpapan ada Kutai Refinery Nusantara dan Louis Dreyfus Company. Sedangkan di Bontang hanya Energi Unggul Persada.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM