Update Terkini Banjir di Kutai Timur, Ribuan Jiwa Mengungsi

21 Maret 2022 16:00

GenPI.co Kaltim - Sebanyak 1.000 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda 6 kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Timur, sejak Sabtu (19/03/2022) pagi.

Banjir besar itu dipicu intensitas curah hujan yang sangat tinggi sejak Jumat (18/03/2022) sore.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur sedikitnya 2.477 unit rumah terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 2 meter.

BACA JUGA:  Kaltim Dikepung Banjir, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Akibatnya sebanyak 5.245 Kepala Keluarga (KK) atau 16.896 jiwa terdampak dan 1.000 jiwa dari jumlah itu mengungsi di pos pengungsi Masjid Agung Center.

Adapun 6 kecamatan yang terdampak yakni Sangatta Selatan tepatnya di Kelurahan Singa Geweh Desa Sangatta Selatan.

BACA JUGA:  Gawat, Warga Korban Banjir di Sangatta Diingatkan soal Buaya

Kemudian Kecamatan Sangatta Utara tepatnya Kelurahan Teluk Lingga di Desa Sangatta Utara dan Swarga Bara.

Selanjutnya di Kecamatan Bengalon, terdapat tiga desa terdampak yakni Desa Spaso, Spaso Selatan dan SpasoTimur.

BACA JUGA:  Banjir, Masjid di Kutai Timur Disulap Jadi Tempat Pengungsian

Sementara di Kecamatan Rantau Pulung terdapat dua desa terdampak yakni Desa Rantau Makmur dan Margo Mulyo.

Kemudian Kecamatan Muara Bengkal terdapat 1 desa terdampak yakni Desa Batu Timbau Ulu.

Kecamatan Muara Wahau menjadi kecamatan paling banyak terdampak yakni terdapat tujuh desa terdampak yakni Desa Diak Lay, Benhes, Dabeq, Muara Wahau, Jak Luay, Long Wehea dan Nehas Liah bing.

Saat ini, BPBD Kutai Timur dan pemerintah setempat sudah membuka dapur umum di dua titik yakni di Kantor Desa dan Kelurahan Singa Geweh.

Selain itu, bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan terus dilakukan pada 10 titik pengungsian yang telah disiapkan.

Adapun 10 titik posko terbagi di Kecamatan Sangatta Utara sebanyak tiga titik dan tujuh titik di Kecamatan Sangatta Selatan.

Terbaru, banjir di wilayah tersebut semakin meluas pada Senin (21/03/2022) pagi.

Sementara akses menuju Kota Sangatta dari arah Bontang terhambat dikarenakan titik banjir yang berada di KM 3.

Petugas di lapangan juga melaporkan akses jalan terganggu dan arus banjir yang cukup deras menyebabkan proses evakuasi warga terganggu.

"BNPB terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan BPBD Kutai Timur," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin.

BNPB juga mengimbau pemerintah setempat dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bahaya ikutan yang masih berlanjut hingga hari ini.

Sejumlah upaya yang harus dilakukan, kata dia, yakni pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah yang menyumbat aliran air, dan monitoring kondisi tanggul.

Pemantauan juga harus dilakukan di jalan dan jembatan hingga debit air saat terjadi hujan lebat.

Terkait potensi bencana susulan, masyarakat di sekitar lereng tebing dan sepanjang aliran sungai agar dievakuasi sementara jika terjadi hujan terus menerus  selama lebih dari satu jam.

"Perhatikan juga kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi," kata dia.(*)


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM