Duh, Harga Bahan Pokok Ikut Naik Imbas Banjir Kutai Timur

23 Maret 2022 21:00

GenPI.co Kaltim - Banjir di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur berimbas pada kenaikan harga bahan pokok.

Bahan pangan hingga bahan bakar minyak terpantau mulai mengalami kenaikan di hari ketiga Sangatta diterjang banjir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kutim Awang Nanta mengatakan kenaikan harga ini karena sedang dibutuhkan.

BACA JUGA:  Kaltim Dikepung Banjir, Kali Ini Kota Samarinda

"Mengingat ada ribuan warga yang terdampak banjir saat ini. Seperti naiknya harga bahan pokok dan BBM," katanya, Rabu (23/03/2022).

Kenaikan harga disebabkan jalan poros sempat diterjang banjir setinggi pinggang orang dewasa.

BACA JUGA:  Kutai Timur Kini Siaga Banjir 14 Hari, Wilayah Terdampak Meluas

Dia mengatakan harga mulai melandai karena jalan poros sudah surut dan bahan-bahan pokok sudah bisa didistribusikan ke Sangatta.

"Tentunya pihak kepolisian akan memantau kenaikan ini dari permainan-permainan oknum," kata Awang.

BACA JUGA:  Viral Video Buaya Besar di Pemukiman Warga saat Banjir di Kaltim

Kondisi terbaru, banjir yang melanda Sangatta saat ini mulai berangsur surut, pada Rabu.

Untuk ketinggian air saat ini masih setinggi 70-100 sentimeter dari sebelumnya yang bisa mencapai 200 meter.

"Banjir perlahan mulai turun, tetapi air masih menggenang di sekitar pinggang dan sedada orang dewasa. Sebelumnya air sempat setinggi 180-200 sentimeter," ucapnya.

Jalan poros yang sebelumnya ikut tergenang air kini sudah surut dan bisa dilalui kendaraan.

Sejumlah warga bahkan ada yang sudah kembali ke rumah mereka masing-masing untuk membersihkan sampah bawaan banjir.

"Seperti saya sebutkan tadi ada titik banjir yang masih setinggi 70 sentimeter, untuk warga yang rumahnya masih tergenang air memilih tetap bertahan di posko pengungsian," katanya.

Awang menjelaskan penyebab air lama surut dikarenakan beberapa sungai di Sangatta diguyur hujan sedang, disertai fenomena terjadinya air pasang.

"Iya, air rob namanya, membuat air yang sedang berlimpah bertahan," jelasnya.

BPBD Kutim mencatat, ada sekitar 2.000 warga yang mengungsi di posko pengungsian.

Sementara jumlah korban yang terdampak banjir ada sekitar 25.099 jiwa.

"Untuk di Ibu Kota Kutim, Sangatta Utara itu ada sekitar 15.004 jiwa, sedangkan Sangatta Selatan ada 10.095 jiwa," bebernya.(JPNN)

 

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM