Perhatikan Syarat Ini untuk Beasiswa Kaltim Tuntas 2022

24 Maret 2022 06:00

GenPI.co Kaltim - Salah syarat dari program beasiswa Kaltim Tuntas 2022 adalah akreditasi jurusan atau program studi dan perguruan tinggi.

Sebab akreditasi itu menjadi salah satu pertimbangan setiap mahasiswa untuk bisa lolos mendapatkan Beasiswa Kaltim.

Anggota Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BP-BKT) Syafruddin menceritakan pernah ada seorang mahasiswa dengan Indeks Prestasi (IP) tak lolos karena akreditasi jurusannya B.

BACA JUGA:  Berapa Kuota dan Apa Saja Syarat Beasiswa Kaltim Tuntas 2022?

"Bayangkan seorang mahasiswa dengan Indeks Prestasi (IP) 4 di tahun 2020 tertolak karena dia memilih Program Studi dan Perguruan Tinggi berakreditasi B," katanya, Selasa (22/03/2022).

Program ini, kata dia, untuk mencetak generasi hebat untuk memimpin Indonesia.

BACA JUGA:  Catat! Ini Tips Lolos Mendapatkan Beasiswa Kaltim Tuntas 2022

Untuk itu, Prodi dan Perguruan Tinggi menjadi salah satu pertimbangan.

"Karena kita ingin kelak 10-20 tahun ke depan akan lahir putra-putri Kaltim dengan apa pun agama, suku, ras dan budaya-nya bisa menjadi orang hebat," kata dia.

BACA JUGA:  Penerima Beasiswa Kaltim Tuntas Wajib Mengabdi? Ini Jawabannya

Dia mengatakan beasiswa Kaltim sebenarnya lebih mengarah kepada upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk meningkatkan prestasi, bukan pemerataan.

"Ini bukan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). BOP sudah ada wilayahnya di Dinas Pendidikan. SMA/SMK itu sudah ada, tapi ini memang digagas oleh pak gubernur untuk pendidikan," jelasnya.

Dia mengatakan jumlah pendaftar Beasiswa Kaltim saat baru dibuka pada tahun 2019 masih terbilang sedikit yakni 25.336 orang akibat kurangnya sosialisasi terutama dari mulut ke mulut.

Kemudian, begitu tahun 2020 sosialisasi dari mulut ke mulut mulai tersebar antar teman dan pendaftarnya melonjak menjadi 142.347

"Memang kalau dilihat dari jumlah yang diterima sebenarnya masih prihatin. Tahun 2021 malah yang diterima hanya 30 persen dan 70 persen lainnya tidak diterima," katanya.

BP-BKT telah mengusulkan ke gubernur beasiswa untuk mahasiswa menjadi guru di Sekolah Luar Biasa yang mengajar anak-anak berkebutuhan khusus dan telah disetujui.

Di Kaltim, kata dia, tidak ada satu kabupaten/kota pun yang tidak memiliki anak autis.

"Terus siapa yang mau jadi gurunya. Orang tua yang anaknya normal enak nggak kepikiran tapi yang punya anak berkebutuhan merintih karena tidak bisa menyekolahkan anaknya," terangnya.

Dia mengaku pada saat pihaknya membuka beasiswa kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tidak ada yang berminat untuk mendaftar karena BKT saja dirasa tak mencukupi sehingga dibantu dengan living kost.

"Alhamdulillah ada yang mendaftar, jadi ada sekitar 30 orang anak Kaltim yang sekarang di UNESA," ungkapnya.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM