5 Juta Warga Bakal Tinggal di IKN Baru, Gubernur Kaltim Pesan Ini

24 Maret 2022 20:00

GenPI.co Kaltim - Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut sebanyak 2,5 juta hingga 5 juta orang bakal bermukim dan beraktivitas di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kehadiran IKN di Kalimantan Timur, kata dia, harus direspon dengan mempersiapkan produk-produk pangan yang berkualitas.

"Mereka pasti membutuhkan produk pangan yang berkualitas. Ini harus diantisipasi," katanya, Rabu (23/03/2022).

BACA JUGA:  Punya Tanah di Wilayah IKN Nusantara? Segera Lakukan Ini

Mereka yang membutuhkan pangan berkualitas itu merupakan warga dengan penghasilan menengah ke atas.

"Nanti akan ada konsumen pangan kita pada level menengah keatas dalam jumlah tertentu di ibu kota negara, di Kaltim ini," katanya.

BACA JUGA:  Giring Ikut-ikutan Kemah di IKN Nusantara, Apa yang Dibawa?

Untuk mengantisipasinya, katanya semua harus bekerjasama mulai dinas terkait, petani, hingga nelayan.

"Tetapi petaninya, pekebunnya juga nelayannya. Mereka yang berada dalam koordinasi KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan)," ungkapnya.

BACA JUGA:  TBC Masih Menghantui Kaltim, Tiga Wilayah Ini Banyak Ditemukan

Dia mengatakan keberadaan IKN ini yang benar-benar wajib memanfaatkan peluang serta kesempatan adalah para petani dan nelayan.

Mereka merupakan pelaku utama dalam kegiatan pertanian, pangan dan hortikultura.

Menurutnya pemerintah melalui instansi-instansinya hanya bersifat mempersiapkan program dan pembinaan serta memfasilitasi.

"Sedangkan yang benar-benar melakukan dan melaksanakan kegiatan adalah para petani, pekebun, peladang, nelayan, peternak atau pelaku-pelaku utama di bidang pertanian pangan serta hortikultura," tandasnya.

Apalagi lanjutnya, sesuai kebijakan Kementerian Pertanian ada tiga target utama dalam memacu produksi pertanian, yakni untuk keperluan dan pemenuhan konsumsi dalam negeri.

Selanjutnya, produksi pertanian berorientasi untuk meningkatkan pendapatan petani atau kesejahteraan pelaku utama

Ketiga, produksi pertanian untuk komoditi ekspor guna mendatangkan devisa negara. Maka, produk pertanian harus berkualitas agar berdaya saing.

"Itu sangat berperan di kondisi ke depan. Dan harus dilakukan mulai sekarang," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM