Cerita Petani Sawit Gagal Jadi Tentara, Kini Daftar Komcad

25 Maret 2022 06:00

GenPI.co Kaltim - Seorang petani sawit di Kabupaten Paser, Sugiman (34) mendaftar sebagai komando cadangan (Komcad) karena cita-citanya menjadi tentara tak kesampaian.

Saat itu dia gagal jadi tentara karena ada persyaratan yang tidak terpenuhi.

Dia lalu memutuskan mendaftar Komcad di Komando Distrik Militer (Kodim) 0904 Paser setelah dibuka pendaftaran.

BACA JUGA:  5 Juta Warga Bakal Tinggal di IKN Baru, Gubernur Kaltim Pesan Ini

"karena sejak kecil memang bercita-cita menjadi tentara," katanya, Kamis (24/03/2022).

Hal yang sama diungkapkan oleh Dwi (22) warga Modang Kecamatan Kuaro.

BACA JUGA:  Peluang bagi Anda yang Kreatif, Sektor Ini Masih Minim di Kaltim

Dia mengikuti Komcad karena dia bercita-cita jadi anggota TNI tapi gagal lolos seleksi.

"Tahun kemarin saya ikut seleksi bintara TNI tapi gagal di persyaratan administrasi," katanya.

BACA JUGA:  Update Terkini Covid-19 di Kaltim, Ada Kabar Menggembirakan?

Sejak dibuka pendaftaran Komcad, Kodim 0904 Paser hingga saat ini telah menerima pendaftar sebanyak 28 orang.

Dandim 0904 Paser Letkol ( Inf ) Ronald Wahyudi menjelaskan Komcad adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi.

Tujuannya untuk memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama (TNI).

Setiap Kodim diberi kuota sebanyak 30 orang untuk menerima pendaftar sebagai anggota Komcad, termasuk KOdim 0904 Paser.

Menurutnya, pendaftaran anggota Komcad ini terbuka untuk umum bahkan bagi Pegawai Negeri Sipil atau ASN maupun pegawai swasta atau masyarakat yang sudah memiliki pekerjaan bisa mendaftar dengan batasan umur maksimal 35 tahun.

"Bagi peserta dari instansi pemerintah maupun swasta harus mendapat izin dari atasan atau pimpinan instansi. Karena mereka akan kembali ke instansi asal setelah selesai mengikuti pendidikan," kata dia.

Adapun waktu pendidikan selama tiga bulan, anggota Komcad akan menjalani pendidikan dasar militer seperti latihan fisik, bela diri, hingga latihan menembak dengan amunisi atau peluru tajam.

"Selama pendidikan seluruh biaya, makan, penginapan ditanggung pemerintah, bahkan diberi uang saku," ujarnya.

Setelah tiga bulan menjalani pendidikan, peserta Komcad kembali ke masyarakat atau bekerja kembali di kantor asalnya.

Mereka harus siap sewaktu-waktu dipanggil ketika negara membutuhkan tambahan personil untuk sebuah operasi militer.

Komcad layaknya anggota TNI, memiliki atribut seperti seragam, kepangkatan dan dibekali senjata.

Namun atribut tersebut itu tidak diperkenankan disimpan masing-masing anggota Komcad , melainkan dititipkan di Kodim setempat.

"Mereka juga dapat seragam, ada pangkatnya, bedanya baju kami ada tulisan TNI, mereka tertulis Komcad. Mereka juga pegang senjata, ada nomor senjatanya. Semua atribut dan senjata disimpan di Kodim," terangnya.

Dia menjelaskan, seleksi Komcad akan dimulai pada 8 Mei 2022 di Markas Korem di Samarinda. Sementara pendidikannya dilakukan di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Mulawarman di Kalimantan Selatan.

"Paling lambat pendaftaran di Kodim Paser tanggal 4 Mei," tegasnya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM