Siapa Saja Sosok yang Berjasa terkait Pemindahan IKN ke Kaltim?

25 Maret 2022 10:00

GenPI.co Kaltim - Sosok Gubernur Kaltim Isran Noor disebut orang kedua setelah Presiden Joko Widodo terkait pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim.

Hla itu diungkapkan oleh Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Dr Isradi Zainal saat rapat senat terbuka Uniba wisuda sarjana, sarjana terapan dan pascasarjana, Kamis (24/03/202).

"Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang di mata saya, kalau kita bicara IKN, setelah Pak Jokowi, ya Pak Gubernur Isran Noor lah yang paling berjasa," kata dia.

BACA JUGA:  Giring Ikut-ikutan Kemah di IKN Nusantara, Apa yang Dibawa?

Dia menilai Isran Noor adalah orang yang mampu menyampaikan dan meyakinkan semua orang bahwa Kaltim provinsi paling layak untuk menjadi ibu kota negara, pengganti DKI Jakarta.

Isran Noor nampak tersenyum menerima pujian itu.

BACA JUGA:  5 Juta Warga Bakal Tinggal di IKN Baru, Gubernur Kaltim Pesan Ini

Saat mendapat giliran memberi sambutan, dia menceritakan rinci strateginya 'merayu' Presiden Joko Widodo, sebelum penetapan lokasi IKN di sebagian Sepaku (Penajam Paser Utara) dan sebagian di Kutai Kartanegara.

"Jadi bukan ujug-ujug ditetapkan. Tapi diraih dengan sebuah perjuangan dan upaya strategi," ungkap Gubernur.

BACA JUGA:  Kapan Anak Sebaiknya Diajak ke Dokter Gigi? Ini Kata Ahlinya

Dia menambahkan jika awalnya Presiden Jokowi akan mengumumkan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai IKN yang baru.

"Karena secara skor, Kalteng tertinggi," ungkap Isran lagi.

Kepada Presiden saat bertemu empat mata di Istana Negara, Gubernur pun menerangkan tentang kontribusi besar Kaltim untuk Indonesia.

Kaltim menjadi penghasil minyak dan gas sejak Indonesia merdeka. Era tahun 70-an Kaltim menjadi penghasil kayu terbaik di Indonesia.

Berikutnya, Kaltim masih menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara dari tambang batu bara sejak era 90-an.

"Dan Kaltim tidak pernah macam-macam. Apalagi berniat mau merdeka. Kalau kecewa kami tetap menuntut secara konstitusional," kata Gubernur.

"Semua saya sampaikan, beliau hanya diam dan mendengarkan. Madura yang penghasil garam saja, pernah mau merdeka. Beliau tertawa," sambung Gubernur Isran.

Jawa sentris menuju Indonesia sentris menjadi alasan utama. Sebab konsentrasi pembangunan infrastruktur masih berada di Jawa, sekitar 54 persen pada tahun 2019.

Ibu kota baru diharapkan membawa pemerataan pembangunan. Sebab setiap jengkal tanah republik harus mendapatkan keadilan.

"IKN untuk seluruh anak bangsa di republik ini. Bukan hanya untuk Kaltim. Termasuk juga untuk bangsa-bangsa di dunia," katanya.

Dia mengatakan Kaltim secara geografis lebih efisien karena berada tepat di tengah-tengah Indonesia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM