PM Malaysia Kirim Utusan ke Kaltim, Gubernur Bilang Baru Kali Ini

27 Maret 2022 10:00

GenPI.co Kaltim - Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan Duta Besar Malaysia akan datang membawa sejumlah investor ke Benua Etam.

Mereka tertarik dengan potensi besar dan produktifnya lahan di Kaltim untuk pertanian.

Apalagi ibu kota negara (IKN) baru Indonesia akan dibangun di Kaltim.

BACA JUGA:  Wagub Kaltim Bicara Soal Kegagalan Pembangunan, Ini Maksudnya

Mereka diutus langsung Perdana Menteri Malaysia untuk datang ke Kaltim untuk menangkap peluang-peluang tersebut.

"Ini sebentar lagi dalam bulan ini, klo tidak tanggal 27 atau 28 ini, Duta Besar Malaysia membawa para investor, itu utusan khusus PM Malaysia," katanya saat rapat tentang tanaman pangan dan hortikultura se-Kaltim, di  Balikpapan, Rabu (23/03/2022).

BACA JUGA:  Bali dan Kaltim Makin Mesra, Ini Harapan Wagub Cok Ace

Menurutnya utusan Malaysua semacam ini baru terjadi kali ini.

"Itu belum pernah terjadi dan ini, sekarang ini mereka mendatangi kita," ungkap Isran Noor.

BACA JUGA:  Pesan Wagub Tegas soal Covid-19, Jangan Sampai Abai dan Lalai

Dia mengatakan fakta tersebut mendandakan bahwa Kaltim saat ini menjadi daya tarik.

Mereka tertarik dengan potensi lahan yang angat besar dan produktif, sehingga tidak kalah dengan daerah lain di negara ini.

Untuk itu, dia meminta perangkat daerah setempat melihat potensi dan peluang itu dan mengoptimalkannya.

"Jadi peluang-peluang yang ada disekitar kita ini dicermati, amati, analisa dan dikembangkan," pinta Gubernur Isran Noor.

Sebab, jika potensi dan peluang serta kesempatan ini tidak dimanfaatkan sejak awal, maka Kaltim akan selalu tertinggal.

"Dan bahayanya, ada orang lain yang bisa mengambil peluang dan potensi itu. Akhirnya, kita tidak mendapat apa-apa, padahal itu milik kita. Yang seharusnya, kita lah paling berhak mendapatkan dan memanfaatnya," jelasnya.

Karenanya, orang nomor satu Benua Etam ini pun meminta jajaran Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortiktultura atau pun dinas/instansi yang membidangi pertanian di provinsi hingga kabupaten dan kota untuk menyiapkan langkah konkrit.

Mereka harus punya langkah untuk pengembangan dan pembangunan pertanian dalam arti luas di Kaltim.

Terlebih lagi, setelah Kaltim ditetapkan sebagai lokasi ibu kota negara baru Republik Indonesia.

"Keberadaan ibu kota negara di Kaltim ini merangsang semua orang untuk beraktivitas serta mengambil peluang itu," katanya.

Kembali soal Malaysia, dia mengatakan mereka memiliki kemampuan memproduksi pangan dan hortikulturanya sendiri.

"Kenapa dia datang kesìni? Karena peluang itu besar dan tidak terlalu jauh lagi. Tidak ada tujuan politik. Tapi, tujuannya, pengembangan ekonomi dan investasi," katanya.

(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM