GenPI.co Kaltim - Presiden Joko Widodo mengatakan cita-cita untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) sudah digagas sejak era Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Saat itu Soekarno disebut hendak memindahkan ibu kota ke Palangka Raya sejak 1957.
Jokowi mengatakan pemindahan IKN ke Kalimantan Timur merupakan perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Pulau Kalimantan adalah mutiara Indonesia berada di zamrud khatulistiwa. Transformasi besar yang kita lakukan bukan semata-mata pindah Ibu Kota Negara, kita harus menjadi ekonomi kuat dan mandiri," kata Presiden pada Pelantikan dan Pengukuhan DPP PA GMNI Periode 2021-2026, Sabtu (26/03/2022).
Dia mengatakan pemindahan IKN dari DKI Jakarta ke Kaltim merupakan sebuah cita-cita besar untuk mewujudkan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris.
"Kita ingin Indonesia bukan Jawa sentris, tapi Indonesia sentris. Pemindahan Ibu Kota Negara bukan proyek mercusuar, bukan untuk gagah-gagahan," kata Presiden.
Dalam sambutannya, dia meminta seluruh anggota DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) menekankan bahwa tanggung jawab untuk memajukan kemerdekaan dan menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Dia mengajak seluruh kader GMNI untuk berani membuat terobosan dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
Oleh sebab itu, katanya, pemerintah memulai pembangunan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 20 Maret 2022.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News