GenPI.co Kaltim - Puncak lonjakan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur diprediksi terjadi pada akhir Februari atau awal Maret 2022.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim Masitah, selasa (15/02/2022).
Dia mengatakan saat ini puncak lonjakan kasus sedang terjadi di Jawa-Bali.
Setelah Jawa-Bali menurun maka lonjakannya akan pindah ke luar Jawa-Bali.
Prediksi ini berdasarkan pengalaman kasus lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya.
"Akhir Februari sekitar awal Maret nanti terjadi lonjakan kasus di luar Pulau Jawa dan Bali, kemungkinan juga terjadi di Kaltim," katanya di Ruang Heart of Borneo, Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (15/02/2022).
Menurutnya, pemerintah harus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk tempat-tempat Isolasi terpadu (isoter).
"Mudah-mudahan kita sudah bersiaplah dengan kondisi ini," katanya.
Dia mengatakan semua pihak harus selalu mengingatkan masyarakat dalam dua hal.
Pertama percepatan vaksinasi, yang kedua tetap melaksanakan prokes yaitu 5M.
Selain sosialisasi dan edukasi, juga koordinasi dengan Satgas mulai dari level provinsi sampai ke yang paling bawah.
"Untuk mengingatkan masyarakat melalui operasi-operasi yustisi, karena manusia dari mana saja sama kalau tidak di ingatkan," katanya.
Dia menambahkan bagi masyarakat yang positif dengan gejala ringan, maka isolasi mandiri di rumah saja.
Lalu jika rumahnya tidak aman bisa dilakukan di tempat isoman yang sebelumnya sudah dipersiapkan khusus gejala berat, sehingga penularannya bisa ditekan.
Saat ini bed occupancy rate (BOR) di Kaltim mengalami peningkatan yakni sebesar 17 persen.
Angka itu meningkat dibanding pada akhir Desember sampai Januari yang masih landai sekitar 5 persen.
Pihaknya dalam satu minggu ke depan akan mempersiapkan isoter di Wisma Atlet Stadion Sempaja.
"Mudah-mudahan bisa siap, untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak mungkin dilakukan isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Menghadapi varian baru Omicron, Masitah berpesan jangan panik, karena sifat Omicron ini penularannya cepat 5 kali dibandingkan varian Delta.
Akan tetapi lebih ringan gejalanya itu yang perlu dipahami, sehingga apabila tertular dengan gejala ringan cukup isoman di rumah saja.
Walaupun demikian masyarakat harus tetap waspada, dengan selalu menerapkan prokes yaitu 5M.
.
"Dari sifat penularannya yang cepat, kita harap masyarakat tetap waspada, dan peningkatannya saat ini sudah terlihat beberapa terakhir ini. Semoga masyarakat bisa melaksanakan Prokes dengan ketat," tegas Masitah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News