Fakta Kondisi Kualitas Air di Sungai Mahakam, Perlu Diselamatkan!

29 Maret 2022 14:00

GenPI.co Kaltim - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengakui daerah aliran sungai (DAS) Mahakam di Kaltim dan sebagian Kalteng, kualitas airnya mengalami penurunan, dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk itu, saat ini penting melibatkan semua pihak menyelamatkan kualitas air di sungai Mahakam.

Meskipun, DAS Mahakam tidak masuk dalam 15 DAS prioritas yang kritis dan mendesak dipulihkan di Indonesia.

BACA JUGA:  Bertema Sungai Mahakam, Lihat Kerennya 4 Motif Batik Samarinda

"Bmun keberadaannya perlu mendapat perhatian," ujar Kasi Evaluasi Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Mahakam-Berau KLHK Selly Oktas Hariany Ayub di Samarinda, Senin (28/03/202@).

Kondisi lainnya, DAS Mahakam mengalami peningkatan lahan kritis dan pendangkalan, sehingga sering terjadi banjir dan kekeringan.

BACA JUGA:  7 Fakta Pesut Mahakam, Lumba-lumba Air Tawar yang Terancam Punah

Menurut dia, pengelolaan DAS dan pemulihan lahan kritis tidak serta merta menyelesaikan isu DAS Mahakam, karena aspek kelembagaan atau perilaku kelembagaan merupakan permasalahan utama dalam pengelolaan DAS.

Aspek kelembagaan dipandang penting karena bentang alam DAS bersifat lintas administrasi atau batas DAS belum bersesuaian dengan batas administrasi.

BACA JUGA:  Viral Video Tongkang Tersangkut di Jembatan Sungai Mahakam

"Tidak ada satu pun lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam pengelolaan DAS dari hulu ke hilir. Koherensi sistem kelembagaan dapat mewujudkan keterpaduan dalam pengelolaan DAS," ujarnya.

Dia berharap, keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim akan mendorong akselerasi pembangunan yang berimbas pada kenaikan populasi penduduk.

Jika tidak diimbangi dengan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang tepat, katanya, dapat menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung sumber daya air yang ada di area IKN Nusantara ataupun kawasan penyangga.

Ketua Forum DAS Mahakam Mislan mengatakan dalam periode 2020-2021 terdapat 30 kejadian banjir di seluruh Provinsi Kaltim dengan masyarakat yang terdampak lebih dari 80 ribu jiwa.

Wilayah yang terdampak banjir tersebut, katanya, meliputi seluruh kabupaten dan kota, termasuk area yang direncanakan sebagai kawasan IKN Nusantara.

"Isu penting yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan sumber daya air di Kaltim adalah masih lemahnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas,” ujarnya dalam Diskusi Kajian Pengelolaan DAS Mahakam, tiga hari lalu.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM