Berkunjung ke Museum Mulawarman, Belajar Sejarah Kerajaan Kukar

30 Maret 2022 21:00

GenPI.co Kaltim - Museum Mulawarman merupakan objek wisata budaya yang koleksinya menggambarkan sejarah Kerajaan Kutai Kartenegara.

Museum Mulawarman terletak di tengah kota Tenggarong, tepatnya di Jalan Tepian Pandan, Panji, Kecamatan Tenggarong.

Untuk menuju lokasi ini, dari Balikpapan dapat ditempuh melalui jalur darat dan sungai dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

BACA JUGA:  Wisata dan Ekraf Kabupaten Paser Potensial, Ini Strategi Jitunya

Ciri khas Museum Mulawarman pada halaman depan museum terdapat duplikat Lembu Suana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartenegara.

Kemudian ada kolam berbentuk naga yang merupakan lambang perjalanan hidup dan penjaga alam semesta yang telah menjadi bagian dari mitos masyarakat Kutai.

BACA JUGA:  Alasan Ini Membuat Sungai Mahakam Harus Jadi Wisata Unggulan

Yang sangat menarik adalah sebuah Totem yang terbuat dari bahan kayu ulin berukuran tinggi 13 meter dengan diameter 60 centimeter.

Totem ini menggambarkan perjalanan hidup masyarakat Dayak dari lahir dewasa sampai meninggal.

BACA JUGA:  Lihat Kondisi Jembatan ke Tempat Wisata di Paser Ini, Miris

Ornamen yang terdapat dibagian bawah berbentuk guci yang menrupakan symbol dunia bawah (alam baka), sedangkan ular sawah melingkar dari bawah kepuncak Totem merupakan lambing perjalanan hidup dan lambing kejantanan (kaum pria).

Di puncak Totem, terdapat ornament burung enggang yang merupakan lambing dunia atas.

Di sebelah kanan gedung induk museum terdapat makam raja-raja Kutai Kartenegara yang di lengkapi dengan penataan taman yang apik asri.

Di belakang juga terdapat miniature Goa Kombeng, lokasi ditemukannya Arca dan Prasasti Yupa, bendanya dapat kita lihat dalam ruang pameran tetap museum (R. 7 lantai II).

Di samping museum terdapat kantin dan took souvenir, komplek makam raja dan kerabat Kesultanan Kutai Kartenegara.

Arsitektur gedung mengadopsi dari arsitektur tradisional suku Dayak yang ada di Kutai, antara lain berupa banngunan Bleh Peteh yaitu wadah untuk kalangan bangsawan suku Dayak Kenyah.

Lalu ada patung-patung Blontang yang berfungsi sebagai peralatan upacara adat kematian suku Dayak dan beberapa bentuk lungun yang semuanya ditata secara evokatif.

Gerbang museum terdapat patung dalam bentuk ular lembuh (istilah kutai), pesut dan buaya, patung ini untuk memperindah lingkungan museum dan memperoleh kesan menarik cirri khas kerajan Kutai Kartenegara.

Untuk masuk ruang pameran tetap, dapat melewati pintu utama pada bagian depan dengan anak tangga pada bagian kiri dan kanan tangga terdapat arca patung harimau/macan sebagai symbol penjaga keamanan.(Pemprov Kaltim)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM