Untuk Urusan Ini, Kaltim Masih Andalkan Sulawesi dan Jawa

06 April 2022 06:00

GenPI.co Kaltim - Provinsi Kalimantan Timur masih mengandalkan Sulawesi dan Jawa untuk pasokan daging sapi.

Provinsi berjuluk Benua Etam ini masih belum bisa memenuhi sendiri kebutuhan dagung sapi.

Sejumlah program peternakan terus digiatkan oleh Dinas Peternakan wilayah setempat agar tak bergantung dengan daerah lain.

BACA JUGA:  Prakiraan Cuaca Hari Ini dan Besok, Warga Kaltim Siap-siap

“Untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat Kaltim setiap tahunnya membutuhkan sekitar 60 ribu ekor sapi," kata  Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Usaha Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi.

Sementara itu, kemampuan peternak lokal di Katim baru bisa memenuhi 25 persen saja.

BACA JUGA:  Gubernur Kaltim Bicara Keadilan, Singgung Pulau Jawa

Sejumlah upaya terus dilakukan oleh Dinas Peternakan Kaltim dalam upaya mewujudkan swasembada daging, agar tidak terus bergantung pasokan dari luar daerah.

Untuk memenuhinya, lanjut Made, berbagai program telah dilakukan, baik melakukan kemitraan dan kerja sama dengan berbagai pihak.

BACA JUGA:  Beasiswa Kaltim Tuntas Juga Tersedia untuk Dokter Spesialis

Misalnya seperti usaha penggemukan sapi yang telah lakukan PT BSJ bersama puluhan kelompok ternak yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Kaltim.

“Kami juga memanfaatkan lahan eks tambang untuk digunakan beternak atau penggemukan sapi, Karena di Kaltim sendiri banyak lahan pasca tambang," kata dia.

Nantinya lahan eks tambang itu bisa dipergunakan untuk peningkatan jumlah populasi ternak, sehingga Kaltim bisa swasembada daging sap.

Made mengakui peluang subsektor peternakan sangat besar, apalagi Kaltim sudah ditetapkan menjadi ibu kota negara baru Republik Indonesia, dimana dampak adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) tentu sangat luar biasa kebutuhan daging.

Menurut dia, diperkirakan kurang lebih 2,5 juta penduduk luar datang ke Kaltim, dan itu tentunya memerlukan ketersediaan daging tidak sedikit.

"Dengan kehadiran 2,5 juta penduduk luar ke Kaltim khususnya ke IKN, tentu kebutuhan akan sapi juga meningkat, termasuk daging ayam, telur dan susu, dan potensi-potensi itu harus dipikirkan dari sekarang,” katanya.

Dia berharap pihak swasta juga ikut berperan dalam menangkap peluang bisnis khususnya di bidang peternakan, sehingga Kaltim mampu memenuhi kebutuhan daging dan tidak lagi mengandalkan dari luar daerah.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin
pemprov kaltim   jawa   sulawesi   daging   sapi   ikn  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM