Mengapa Mobil Listrik Lebih Mahal dari Mobil Konvensional?

Mengapa Mobil Listrik Lebih Mahal dari Mobil Konvensional? - GenPI.co KALTIM
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik dari rumah. Foto: ANTARA/HO/BP pulse.

GenPI.co Kaltim - Masih banyak yang bertanya mengapa mobil listrik berbasis baterai harganya lebih mahal dibandingkan yang konvensional.

Menurut Kementerian Perindustrian, komponen baterai yang membuat jenis mobil listrik lebih mahal.

"Yang mempengaruhi harga kendaraan listrik secara maksimal adalah komponen baterai," kata Kepala Subdirektorat Industri Alat Transportasi IMATAP, Kementerian Perindustrian, Dodiet Prasetyo, Rabu (20/04/2022).

BACA JUGA:  Terkini Kasus Covid-19 di Kaltim, Tersisa 85 Kasus Aktif

Dia mengutip data Bloomberg NEF dengan pembulatan, lebih dari 51 persen harga sebuah baterai listrik dipengaruhi oleh material katoda, yang menentukan kapasitas dan daya.

Katoda biasanya terdiri dari lithium, nikel, kobalt dan mangan.

BACA JUGA:  10 Daerah di Kaltim Diminta Bentuk Posko Aduan THR

Biaya terbesar kedua berasal dari ongkos manufaktur dan depresiasi. Saat ini Asia masih menjadi manufaktur terbesar baterai listrik, 80 persen berada di China.

Anoda, yang terbuat dari grafit, menyumbang 12 persen terhadap harga sebuah baterai. Sementara itu, komponen separator, yang memisahkan katoda dengan anoda, menyumbang 7 persen.

BACA JUGA:  Cerita Wagub Kaltim Tolong Mobil Terbalik di Tol

Komponen elektrolit, yang membawa ion lithium dari katoda ke anoda, menyumbang 4 persen dan tempat baterai (housing), biasanya terbuat dari baja atau aluminium, sebesar 3 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya