
Konservasi alam berupa hutan mangrove yang ada di kawasan Kampung Laut Bontang Kuala sesuai dengan potensi dan daya dukung wilayah.
Konservasi mangrove-nya merupakan bagian dari Taman Nasional Kutai yang didiami beragam satwa, seperti elang bondol, kuntul perak, raja udang, bekantan, kera ekor panjang, dan sebagainya.
Hutan bakau ini menyediakan jalan setapak sepanjang 3 kilometer, termasuk membangun menara pandang setinggi 20 meter.
BACA JUGA: Update Covid-19 Kaltim, Kasus Baru Turun Drastis
Dari menara ini wisatawan dapat melihat Selat Makassar secara langsung.
Spot ini juga menarik saat menjelang matahari terbenam. Senja yang muncul di antara pepohonan bakau, ditambah burung-burung endemik yang pulang ke sarang akan menjadi pemandangan yang menakjubkan.
BACA JUGA: Keren! Anak Yatim Bisa Masuk Kampus di Kaltim Ini Tanpa Tes
Sebagai desa wisata, kawasan Kampung Laut Bontang Kuala memiliki pemenuhan infrastruktur yang dinilai cukup memadai dan tertata.
Harapannya destinasi wisata ini dapat lebih dikenal dan melengkapi khazanah wisata tanah air, khususnya di Pulau Kalimantan.
Dengan aktivitas manusia dan konservasi yang luar biasa, semoga Kampung Laut Bontang Kuala dapat mengikuti jejak Desa Penglipuran di Bali atau Desa Pentingsari, Yogyakarta, sebagai desa wisata yang diakui dunia.(Kemenparekraf)
BACA JUGA: Balai Penyuluhan di Kaltim Ini Bakal Disulap Jadi Lokasi Wisata
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News