Antrean Solar Masih Terjadi di Samarinda, Wali Kota Geram

22 April 2022 11:00

GenPI.co Kaltim - Wali Kota Samarinda Andi Harun geram dengan masih adanya antrean solar kendaraan besar yang sampai mengular.

Antrean panjang itu terlihat di SPBU yang berada di jalan PM Noor, jalan Kebaktian hingga jalan Untung Suropati Sungai Kunjang.

Hingga saat ini belum ada jalan keluar dari pihak Pertamina untuk mengatasi antrian dari kendaraan besar tadi.

BACA JUGA:  Ilegal, Pemkot Samarinda Bisa Tertibkan Penjual Bensin Eceran

Andi Harun mengumpulkan semua pihak terkait untuk mengatasi antrean yang masih terjadi ini, Kamis (21/04/2022) di gedung Balaikota.

Dia berharap sebelum lebaran tidak ada ada lagi kendaraan besar yang mengantri di pinggir jalan besar hanya untuk mengantri BBM solar hingga menganggu keselamatan pengguna jalan.

BACA JUGA:  Update Kebakaran Toko di Samarinda, Total Korban Jiwa 8 Orang

“Karena Lurah saya sudah menjadi korban sampai menabrak kendaraan besar yang mengantri solar hingga keluar jalan umum, sekali lagi saya minta Pertamina harus punya solusi untuk mengatasi ini,” kata dia.

Belum lagi terkait masalah bensin eceran dan Pertamini yang kini makin marak jadi ladang jualan warga Samarinda.

BACA JUGA:  Razia Ramadan, 8 Pasangan Diangkut Satpol PP Samarinda

Andi Harun minta pihak Pertamina melalui SPBU harus bisa mengendalikan untuk tidak menjual BBM kepada penjual yang tidak memiliki izin resmi dari Pertamina itu tadi.

“Loh ini kan produknya Pertamina yang mereka jual, dan jelas-jelasnya tanpa izin, harusnya Pertamina bisa menindak dan mengatur. Jangan sampai ada korban dulu seperti Minggu kemarin baru kita diajak duduk bersama mencari solusinya, saya tidak mau pemerintah dibenturkan dengan warganya sendiri,” kata Wali Kota.

Dia menyarankan kepada Pertamina dan Dinas Perhubungan agar segera membeberkan ke publik nomor polisi yang kerap hilir mudik mengantri di SPBU hanya untuk mengisi BBM.

Lalu dijual kembali melalui bensin eceran atau Pertamini.

Sementara, Asisten II Sekretariat Kota Samarinda, Dr Sugeng Chairuddin mengatakan jika Pemkot akan segera membuat surat edaran atas permintaan Pertamina.

Isinya mengenai pemberlakuan pembatasan penggunaan BBM bagi kendaraan tertentu yang mengisi solar di SPBU.

“Jadi surat edaran ini akan ditanda tangani pak Wali Kota besok pagi, dan akan diserahkan ke masing-masing SPBU. Jadi kita akan liat seberapa efektifnya untuk mengatasi antrian solar di SPBU dalam 3 hari kedepan,”kata Sugeng.

Karena dalam isi surat edaran ini nanti jelas dia, batasan pengisian langsung diatur. Jika ada kendaraan yang biasa mengisi solar sebanyak 200 liter maka di dalam edaran tersebut hanya diperbolehkan 100 liter.

Dan ada sanksinya jika ada SPBU yang melanggar. Pastinya Pertamina akan menutup SPBU nya atau mungkin mengurangi suplai BBM nya.

“Intinya kami liat dalam tiga hari ini setelah surat nanti terbit seberapa persen penurunan antrian kendaraan seperti yang diminta pak Wali, lalu kita akan evaluasikan kembali hari Selasa depan,”pinta Sugeng.

Menyikapi hal ini, Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Kaltim dan Kaltara, Muhammad Rizal mengakui antrian kendaraan besar di SPBU memang masih terjadi di Samarinda. 

Pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi antrian d engan menutup salah satu SPBU di jalan Juanda yang dianggap tidak bisa mengkoordinir antrian.

Langkah jangka panjangnya dengan memanfaatkan kartu kendali atau fuel card 2.0.

Dimana sistem 2.0 ini, pihaknya akan melakukan registrasi terlebih dahulu dan meminta dukungan Pemkot melalui Dishub. 

“Itu pentingnya surat edaran yang kita harapkan ini bisa segera diterbitkan oleh Pemkot, tujuannya untuk memperkuat program fuel card 2.0 yang akan diluncurkan nanti,”ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM