Duh! Ribuan Bekantan di Teluk Balikpapan Terancam

23 April 2022 06:00

GenPI.co Kaltim - Ribuan Bekantan di Teluk Balikpapan dikhawatirkan keberlangsungan hidupnya karena sumber makanannya banyak yang mati.

Pakan utama Bekantan di lokasi tersebut yakni tumbuhan mangrove jenis perepat (Sonneratia alba) ditemukan banyak yang mati.

Peneliti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan ratusan jenis pohon itu mengeting dan mati dalam beberapa pekan terakhir.

BACA JUGA:  Cukup dari Rumah, Warga Kaltim Bisa Urus Dokumen Kependudukan

"Padahal daun pohon ini merupakan makanan utama bekantan," ujar Peneliti Satwa pada Balai Penerapan Standar Instrumen KLHK Samboja, Kalimantan Timur Tri Atmoko, Jumat (22/04/2022).

Dia menjelaskan ratusan pohon di kawasan Somber itu mati karena proses alami atau pengaruh usia.

BACA JUGA:  Jelang Idulfitri 2022, Satpol PP Kaltim Waspada Pasar Tumpah

Secara alami, kata dia, pohon ini akan digantikan dengan mangrove jenis lainnya, seperti avicennia dan rhizophora.

Namun, katanya, dua jenis mangrove ini bukan makanan pokok bagi bekantan. Sehingga dia mengkhawatirkan bekantan akan masuk ke perkebunan warga untuk mencari makan, bahkan bisa jadi masuk hingga ke pemukiman warga.

BACA JUGA:  80 Persen Kebutuhan Pokok di Kaltim Didatangkan dari Luar Daerah

Jika sudah masuk ke perkampungan atau perkebunan warga, potensi bentrok dengan warga menjadi hal yang sulit dihindarkan, karena bisa jadi ada warga yang menganggap bahwa bekantan adalah hama yang harus disingkirkan.

Dia menyarankan pemerintah setempat, baik Pemkot Balikpapan maupun Pemkab Penajam Paser Utara dan pihak lain yang peduli terhadap keberlangsungan hidup bekantan, bisa bersama-sama melindungi kawasan hutan di kawasan darat atau di belakang hutan mangrove.

Sebab, hutan di belakang mangrove ditumbuhi aneka jenis pohon yang bisa menjadi makanan bekantan.

Tujuannya agar bekantan tetap lestari dan kawasan hutan juga tetap terjaga, bekantan juga tidak merambah ke pemukiman penduduk.

Cara lainnya adalah dengan melakukan penanaman mangrove jenis perepat, sehingga beberapa kawasan yang saat ini masih ditumbuhi perepat yang beberapa tahun lagi akan mati karena usia, sudah ada pengganti dari penanaman yang dilakukan saat ini.

"Selama ini banyak pecinta lingkungan yang melakukan penanaman mangrove di kawasan Teluk Balikpapan, tapi yang ditanam, antara lain jenis avicennia dan rhizophora, karena bibit ini mudah dicari, padahal ini bukan makanan utama bekantan," kata Tri.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM