Plafon Perpustakaan Ambrol, Wali Kota Geram hingga Ucap Bodoh

26 April 2022 15:00

GenPI.co Kaltim - Baru rampung dikerjakan dengan anggaran Rp 10 miliar, plafon gedung perpustakaan di Samarinda jebol. Wali Kota Samarinda Andi Harun dibuat geram.

Perpusatakaan tersebut baru rampung dikerjakan pada lima bulan lalu.

Namun kondisinya yakni plafon gedung ambruk pada Senin (25/04/2022) pagi, saat pegawai melayani pengunjung.

BACA JUGA:  Mudik Pakai Sepeda Motor? Lakukan 3 Tips Sederhana Ini

Selain itu, oada sisi-sisi bangunan gedung yang terletak di Jalan Kesuma Bangsa itu banyak yang mengalami kebocoran.

Kondisi lainnya yaki kabel-kabel listrik terkesan dipasang kontraktor secara asal-asalan di bagian plafon Gedung Perpustakaan Daerah Kota Samarinda.

BACA JUGA:  Kalimantan Timur Membuka Peluang Pertukaran Pemuda ke Australia

"Saya sungguh kecewa atas kualitas dan pelaksanaan proyek ini," ucapnya, Selasa (26/04/2022).

Dia geram karena  gedung perpustakaan itu banyak kerusakan hanya dalam 5 bulan setelah rampung dibangun pada Desember 2021.

BACA JUGA:  IKN di Kaltim Diharapkan Buka Isolasi Masyarakat Hukum Adat

Dalam tinjauan itu, Andi Harun menemukan plafon paling parah ambruk di bagian lantai 3 gedung perpustakaan.

Tak hanya itu, beberapa sisi bangunan juga mengalami kebocoran akibat saluran pipa di bagian plafon tersumbat. Ruang khusus anak juga mengalami kebocoran.

"Ini parah betul dari sisi ke sisi gedung bocor. Kasar sekali pengerjannya, kabel-kabel lampu tidak di-finising dengan bagus. Menggantung begini, entah apakah ini perencanaannya yang bodoh, atau pelaksanaannya yang maling," ketusnya. 

Dia menegaskan, temuannya itu seakan telah menampar muka Pemerintah Kota Samarinda. Padahal, anggaran proyek tersebut diperjuangkan melalui DAK dari Pemerintah Pusat.

"Ambrol tak sampai setengah tahun, meskipun mereka (kontraktor) masih ada ruang perbaikan," ungkapnya kecewa.

Dia meminta agar kontraktor yang melakukan pekerjaan segera bertanggung jawab dan dapat memulai pekerjaannya paling lambat Selasa pagi ini.

"Apabila tidak segera (dikerjakan) maka ini akan menimbulkan masalah lebih parah lagi," tegasnya.

Andi Harun melayangkan teguran keras kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda. Bahkan, Andi Harun meragukan keterangan Dinas PUPR bahwa penyebab genangan air hanyalah sumbatan saluran air akibat tumpukan daun.

"Kecuali mereka bisa tunjukkan daunnya di mana, pipanya di mana, segala macam," ucapnya.

"PUPR saja setelah saya datang baru mereka datang. Padahal ini kejadian dari jam 10 pagi tadi. Kontraktor juga tak bisa dihubungi," kata Andi Harun.(JPNN)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM