Dosen di Unmul Diduga Lecehkan 3 Mahasiswi, Rektorat Digeruduk

30 April 2022 21:00

GenPI.co Kaltim - Gedung Rektorat Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda digeruduk ratusan mahasiswa, pada Kamis (28/04/2022) sore. Musababnya, seorang dosen diduga melecehkan mahasiswi.

Para mahasiswa ini mengadukan pelecehan seksual serta pemerasan yang diduga melibatkan seorang dosen. Korbannya, yakni mahasiswi di Fakultas Kehutanan.

Mereka mendesak Rektor Unmul untuk segera menindak tegas dosen terduga pelaku pelecehan seksual mahasiswi.

BACA JUGA:  Keren, Desa Pela di Kaltim Masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik

Mereka menuntut dosen tersebut segera dipecat dan ditindak secara hukum.

"Kami mendesak Rektor Unmul, Prof Masjaya untuk segera menindaklanjuti kasus tersebut," ucap Ketua LEM Sylva Fahutan Unmul, Jumat.

BACA JUGA:  Nih Dampak Larangan Ekspor Sawit bagi Kaltim dan Petani

Sylva mengatakan dugaan pelecehan seksual ini sudah dilaporkan oleh para mahasiswa di Fahutan ke Rektorat Unmul tetapi belum juga diproses hingga sekarang. 

"Kasus ini terhambat di Rektorat Unmul seperti ada miskomunikasi antara Rektorat dengan Fakultas," terangnya.

BACA JUGA:  Catat Nih, Aturan Baru soal Takbir Keliling di Kaltim

Dia mengatakan ada tiga mahasiswi yang mengaku menjadi korban pelecehan tersebut sejak 12 Juni 2021.

Terduga pelaku yang merupakan dosen pembimbing tugas akhir atau skripsi itu meminta mahasiswinya untuk memijat dan mengelus-elus pipinya.

Tindakan yang dianggap melecehkan tersebut kembali terjadi pada Selasa 22 Februari 2022 lalu. Pria itu meminta ketiga korban untuk memasangkan kaos kakinya. Sementara kakinya diletakkan di atas paha salah satu mahasiswi.

Tak hanya sampai di situ, pada Jumat 11 Maret 2021, terduga pelaku turut melakukan pemerasan dengan meminta mahasiswa tersebut mengisikan pulsa sebesar Rp 50 ribu.

Selanjutnya pada Rabu 23 Maret 2022, dosen itu kembali meminta dibelikan Kopi dan Tisu seharga Rp 98 ribu. Sampai hari ini, terduga pelaku belum menggantikan uang tersebut.

Merasa tidak nyaman, para korban kekerasan seksual dan pemerasan memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut ke Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fahutan Unmul.

Pengakuan para korban diteruskan ke pihak Dekanat Fahutan. Laporan tersebut diterima baik dengan Wakil Dekan I Fahutan, Prof Dr Herlinda menyatakan siap menerima laporan dari para korban.

"Tiga penyintas berani memberikan data, sisanya kita masih menunggu. Saya secara pribadi dan ibu-ibu di Fakultas Kehutanan siap menerima laporan lainnya," ungkapnya.

Dekan Fahutan Unmul Prof. Dr. Rudianto Amirta Kuspradini memastikan kalau laporan sudah ditindaklanjuti dan meminta mahasiswa untuk bersabar.

Saat ini pihak Rektorat mengkonfirmasi dosen terduga pelaku kekerasan seksual tersebut. "Mari kita bersihkan dengan cara yang tepat dan terukur. Yang penting tujuan kita tercapai kan," ujarnya.( jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM