Warga Samarinda Keluhkan Gas Melon Langka dan Mahal saat Lebaran

04 Mei 2022 10:00

GenPI.co Kaltim - Warga Samarinda mengeluhkan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram atau gas melon saat Idulfitri 2022. Selain langka, harga gas juga melambung tinggi.

Suyono, warga Mangkupalas, Samarinda Seberang gas elpiji tiga kilogram di sekitar wilayahnya langka sejak H-1 Lebaran.

Selain itu, dia sempat mendapatkan gas melon ini dengan harga Rp75 ribu.

BACA JUGA:  586 Narapidana di Lapas Samarinda Diusulkan Dapat Remisi Lebaran

“Beberapa toko dan agen yang saya datangi menyebut tabung elpiji tiga kilogram lagi kosong, akhirnya saya dapat dengan harga Rp 75 ribu per tabung, itu pun harus berebut dengan warga lainnya,” kata dia, Selasa (03/05/2022).

Warga Samarinda Seberang lainnya, Yuni, mengaku pada situasi normal elpiji tiga kilogram dijual dengan harga Rp20 ribu per tabung di agen dan Rp25 ribu di pengecer.

BACA JUGA:  Mengenal Kerupuk Amplang, Makanan Tradisional Khas Samarinda

“Sejak Lebaran kemarin, memang terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram, ada teman yang menawari dengan harga tinggi Rp150 ribu per tabung, saya tidak jadi beli karena harganya terlalu tinggi,” katanya.

Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Susanto August Satria mengatakan pada Lebaran hari kedua, pendistribusian pengisian elpiji dari berbagai ukuran di Samarinda yang telah berjalan normal.

BACA JUGA:  Peringatan Dini BMKG, Warga Samarinda dan Balikpapan Waspada


“Pada hari raya pertama memang sejumlah petugas di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji ( SPBE) menjalani Salat Id dan kemudian berlebaran bersama keluarga, namun tidak berlangsung lama dan operasional stasiun pengisian gas kembali membuka layanan,” katanya.

Dia mengungkapkan pendistribusian elpiji dalam berbagai ukuran di wilayah Samarinda sebenarnya tidak pernah dikurangi bahkan malah ditambah kuotanya, khususnya memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.

“Makanya kami kaget adanya laporan terjadinya kelangkaan elpiji tiga kilogram di wilayah Samarinda Seberang, bahkan ada warga yang membeli tabung melon tersebut melebihi harga yang ditetapkan oleh pemerintah yakni mencapai Rp 80 ribu sampai 90 ribu per tabung,” katanya.

Satria menduga kondisi tersebut terjadi karena masyarakat sudah sejak jauh hari sebelum hari raya melakukan pembelian elpiji tiga kilogram dalam jumlah banyak.

Selain itu, kemungkinan juga terjadi penimbunan oleh oknum sehingga sempat terjadi kekosongan stok gas tersebut di pasaran.

Dia menegaskan bahwa pada hari kedua Lebaran, sejumlah SPBE di Samarinda telah beroperasi normal dan telah melakukan distribusi ke sejumlah pangkalan dan agen gas di wilayah itu.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM