GenPI.co Kaltim - Ahmad Sepianur (40) melukai saudara ipar dan anak kandungnya di Samarinda, Jumat (20/05/2022) malam. Penyebabnya, dia marah karena sang istri tidak pulang ke rumah.
Awalnya pelaku mengamuk mencari sang istri yang tidak pulang-pulang ke rumah. Dia kemudian mencari istrinya di rumah saudara ipar bersama anaknya.
Ternyata sang istri tidak berada di rumah iparnya itu. Ahmad semakin marah dan naik pitam.
Dia lantas menikam saudara iparnya dengan senjata tajam dan melukai anak kandungnya sendiri.
Seusai melukai ipar dan anak kandungnya, Ahmad kabur dan kini menjadi buronan polisi.
"Benar, kami menerima laporan adanya orang terkena tikaman. Petugas kami yang sedang berpatroli kemudian meluncur ke TKP," ungkap Kasat Samapta Polresta Samarinda Kompol Ahmad Abdullah, Sabtu (21/5).
Saat petugas tiba di lokasi kejadian, kedua korban terluka sudah dibawa warga ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Sebagian petugas kami memintai keterangan dari warga mengenai permasalahan keributan itu. Sebagian lagi memastikan kedua korban menerima penanganan," kata dia.
Dia mengatakan pelaku menuduh istrinya kabur dari rumah dan membawa anak-anaknya, kecuali Shinta yang terluka.
Pelaku menduga kalau istrinya itu sedang bersembunyi di rumah Selvianus. Selvianus dengan tegas menjawab tuduhan Ahmad tidak benar.
"Karena mendapatkan jawaban tidak ada itu, tiba-tiba pelaku marah dan keduanya terlibat cekcok mulut," ucap Kompol Abdullah.
Ahmad yang emosi mengeluarkan bekal badik yang dibawa dari rumahnya.
Ahmad tiba-tiba menerjang Selvianus, kemudian menikamkan badiknya tersebut ke ketiak kiri dan melukai pipi kanan korban.
Melihat sang paman diserang ayah, Shinta yang masih berusia 10 tahun berupaya untuk melerai perkelahian tersebut.
Namun nahas, Shinta malah terkena sabetan badik ayahnya.
Akibat keberutalan ayahnya tersebut, Shinta mengalami luka di bagian tangan kanannya.
Selvianus yang sempat terkapar segera bangkit ketika melihat keponakannya terluka.
"Korban langsung memberikan perlawanan, kemudian dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil parang. Namun pelaku langsung melarikan diri," ucapnya.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera menghubungi polisi. Setelahnya kedua korban dalam kondisi berdarah-darah dilarikan ke rumah sakit.
Namun nahas, Shinta malah terkena sabetan badik ayahnya.
Akibat keberutalan ayahnya tersebut, Shinta mengalami luka di bagian tangan kanannya.
Selvianus yang sempat terkapar segera bangkit ketika melihat keponakannya terluka.
"Korban langsung memberikan perlawanan, kemudian dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil parang. Namun pelaku langsung melarikan diri," ucapnya.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera menghubungi polisi. Setelahnya kedua korban dalam kondisi berdarah-darah dilarikan ke rumah sakit.(jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News