GenPI.co Kaltim - Kebijakan Pemkot Samarinda memusnahkan puluhan kostum badut jalanan mendapatkan kritikan tajam dari DPRD Kota Samarinda.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain, kebijakan itu akan memunculkan masalah sosial baru di tengah masyarakat.
Dia menilai para badut yang berada di jalanan adalah masyarakat yang mencari uang.
“Lapangan kerja tidak ada dan sekarang kostumnya dimusnahkan," kata Sani, Sabtu (29/10).
Sani menyebut polemik sosial akan makin buruk jika Pemkot Samarinda tidak menawarkan solusi.
Oleh karena itu, dia mendesak pemkot mencarikan pekerjaan untuk para badut jalanan yang kostumnya dimusnahkan.
"Kalau memang tidak boleh jadi badut, mereka disuruh jadi apa?” kata Sani.
Dia tidak mempermasalahkan apabila pemkot memusnahkan kostum badut, tetapi menyediakan lapangan pekerjaan.
Itu artinya Pemkot Samarinda harus mengganti kebijakan pemusnahan kostum badut jalanan dengan pekerjaan yang pasti.
“Misalnyam difasilitasi menjadi penjual gorengan, UMKM, atau lapangan kerja lain," kata Sani. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News