GenPI.co Kaltim - Para pedagang di Balikpapan hanya diperbolehkan mengambil sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurut Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan, NTT terbebas dari penyakit tersebut.
“Sementara ini hanya NTT yang bebas PMK,” kata Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Heria Prisni, Senin (31/10).
Sebelum wabah PMK merajalela, para pedagang di Balikpapan mengambil sapi dari beberapa daerah.
Di antaranya ialah dari Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun, saat ini daerah-daerah tersebut sudah mendapatkan label zona merah PMK.
Balikpapan juga sempat berstatus zona merah karena ada tiga sapi yang positif PMK.
Akan tetapi, saat ini tiga sapi itu sudah sembuh. Selain itu, kasus PMK juga tidak ada lagi di Balikpapan.
Prisni pun mengimbau para pedagang di Balikpapan tidak mengambil sapi dari daerah lain yang berstatus zona merah.
Menurut Prisni, mengambil sapi dari daerah tersebut akan membahayakan hewan ternak di Balikpapan.
“Jangan kucing-kucingan dengan petugas. Ikuti aturan saja,” kata Prisni. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News