GenPI.co Kaltim - Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa jumlah dokter masih jauh dari ideal.
Saat ini tenaga dokter yang ada tercatat berjumlah dua ribu orang. Jauh dari ideal dengan jumlah penduduk Kaltim yang mendekati angka empat juta jiwa.
Artinya, Kaltim masih membutuhkan 2 ribu dokter lagi bila mengacu rasio standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Hitung saja Kaltim ini empat juta penduduk. Berarti idealnya kita butuh empat ribu dokter. Sementara kita baru punya 1.900 sekianlah dokter kita. Jadi masih butuh sekitar 2 ribu dokter lagi," ujarnya, Selasa (4/4).
Berdasarkan WHO dari Index Mundi, rasio kebutuhan dokter sesuai standar WHO minimal 1 dokter per 1.000 penduduk. Sementara itu Indonesia hanya memiliki 0,47 dokter per 1.000 penduduk per 2019.
Menutup kekurangan jumlah dokter tersebut, Jaya mengaku menyiapkan sejumlah langkah. Salah satunya dengan menambah sentra pendidikan dokter.
Sejauh ini baru Universitas Mulawarman (Unmul) yang memiliki fakultas kedokteran. Setahun mampu menghasilkan maksimal 75 dokter. "Kalau cuma segitu kapan akan terpenuhi rasio dokter kita," kata Jaya.
Pihaknya mendukung rencana Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT) dan Universitas Balikpapan yang akan membuka fakultas kedokteran.
Dia berharap, dibukanya fakultas kedokteran tersebut menambah jumlah lulusan dokter.
"Kami berharap dua FK baru nanti bisa mempercepat pemenuhan dokter baik yang umum dan spesialis. Unmul juga akan membuka program studi spesialisasi baru. Paru dan anestesi," tutur eks Direktur RSJ Atma Husada Mahakam ini.
Pemenuhan kebutuhan tenaga dokter menjadi tantangan dengan dibangunnya ibu kota nusantara atau IKN. "IKN jadi faktor pengungkit. Ada pekerja dan PNS nanti pindah ke sini. Maka rasio kebutuhan dokter pasti juga akan bertambah," jelasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News