Seekor Muncul, Warga Terdampak Banjir di Kaltim Dibuat Khawatir

20 Maret 2022 09:00

GenPI.co Kaltim - Warga terdampak banjir di Sangatta Selatan, Kutai Timur, dibuat khawatir dengan hewan buas buaya.

Daerah tersebut mengami banjir akibat tingginya curah sejak tiga hari terkahir.

Hujan dengan intensitas tinggi itu membuat kawasan Sanggata Selatan banjir pada Sabtu (19/03/2022) pagi.

BACA JUGA:  Detik-detik 42 Warga Dievakuasi dari Banjir di Balikpapan

Hujan tersebut menyebabkan aliran Sungai Sangatta yang menjadi habitatnya hewan buas kini meluap.

Sungai Sangatta selama ini memang dikenal sebagai habitatnya buaya.

BACA JUGA:  Update Terkini Banjir Balikpapan, Lihat Ribuan Jiwa Terdampak

Meluapnya Sungai itu dikhawatirkan membawa buaya berkeliaran ke permukiman warga.

Bahkan, seekor buaya berukuran sedang bahkan sempat terpantau berkeliaran di halaman Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RSPKT) Prima Sangatta.

"Tadi sudah ada buaya yang muncul di sekitar RSPKT. Lumayan ukurannya. Saat ini Kami tidak berani beraktivitas di air," kata Dodi, warga Sangatta

Informasi kemunculan buaya di sekitar RSPKT Prima Sangatta, diakui oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim) Melkianus Kotta.

"Kami menerima informasi dari masyarakat yang menyampaikan informasi seperti itu (kemunculan buaya, red)," ucap Melkianus.

Dia mengatakan kawasan Sangatta Selatan yang menjadi titik banjir terparah di Kutim, memang terdapat sungai yang menjadi habitat buaya.

"Pengalaman Tim kami sudah beberapa kali melakukan operasi pencarian warga yang diterkam buaya di sana," ungkapnya. 

Melkianus menghimbau kepada warga terdampak banjir untuk mau dievakuasi Tim SAR gabungan Basarnas dan TNI AL, apabila air sudah merendam sebagian rumah mereka.

"Kami juga meminta warga untuk tidak beraktivitas di air, menghindari hewan buas," ucapnya.

Menurut Melkianus, dari pantauan tim Basarnas Kaltimtara di lapangan, kondisi air mengalami kenaikan.

Pihaknya juga telah menambah jumlah rubber boat guna evakuasi warga korban banjir Sangatta.

"Sampai saat ini kami sudah mengevakuasi sekitar 600 warga. Terutama anak kecil, ibu-ibu, dan orang tua," ujar Melkianus. (JPNN)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM