TBC Masih Menghantui Kaltim, Tiga Wilayah Ini Banyak Ditemukan

24 Maret 2022 15:00

GenPI.co Kaltim - Penyakit tuberkulosis (TBC) masih menghantui masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi Kalimantan Timur.

Di Kaltim, ada tiga kabupaten dan kota yang paling banyak ditemukan kasus konfirmsi TBC.

Rinciannya yakni Kota Samarinda 1.465 kasus, Kota Balikpapan 1.166 kasus dan Kabupaten Kutai Kartanegara 713 kasus.

BACA JUGA:  Penerima Beasiswa Kaltim Tuntas Wajib Mengabdi? Ini Jawabannya

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kaltim, Setyo Budi Basuki mengatakan Kaltim seharusnya bisa menemukan 13.034 kasus TBC.

"Namun saat ini baru kisaran kasus 5.300 kasus saja yang bisa ditemukan," ungkapnya, Kamis (24/03/2022).

BACA JUGA:  Perhatikan Syarat Ini untuk Beasiswa Kaltim Tuntas 2022

Dirinya mengatakan ada target yang harus dicapai di tahun 2030 yaitu dapat membebaskan masyarakat di Indonesia khususnya Kaltim dan Indonesia bebas dari TBC.

Menurutnya, kesadaran masyarakat cukup lemah untuk memeriksakan diri, untuk itu perlu diedukasi bersama, karena masih ada stigma di masyarakat bahwa TBC adalah penyakit tidak baik.

BACA JUGA:  Ini Nasib Pengunggah Video 2,5 Ton Minyak Goreng Tumpah di Kaltim

Untuk itu upaya penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TBC di masyarakat.

"Marilah ki a bersama-sama untuk tidak menjadi ragu, tidak menjadi takut jika benar kita menderita TBC," kata dia.

Dia mengatakan ketika batuk dalam 2 minggu tidak selesai-selesai maka masyarakat diminta datang ke faskes yang ada dan gratis.

Apabila sudah dinyatakan positif dapat berkenan menerima petugas untuk mengobati hingga selesai.

Jangan sampai berpikir 1 bulan badannya sudah enak, kemudian berhenti.

Hal ini akan menimbulkan kekambuhan serta membuat obatnya tidak cocok lagi.

Dia berharap semua pihak untuk mau membangun kesadaran umum mengenai wabah Tuberkulosis serta usaha-usaha untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut.

Caranya yakni melalui pola makan, tidur dan hidup yang lebih sehat yang didukung oleh lingkungan tempat tinggal. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALTIM