GenPI.co Kaltim - Selama hampir sepekan, Erna mengaku bisa menghasilkan omzet Rp7 juta dari berjualan kue tradisional di Street Food Festival Samarinda.
Erna berjualan dengan menyewa lapak seharga Rp3 juta selama festival digelar yakni 9-15 Februari 2022.
Tenda tersebut disewa dengan cara patungan bersama 13 UKM lainnya.
Sehingga dia cukup membayar sekitar Rp200 ribu.
Dia mengaku bersyukur dengan adanya festival ini karena membantu bangkitnya UKM lokal di tengah pandemi Covid-19.
"Selama ini terbatas karena pandemi COVID-19. Alhamdulillah omset saya selama berlangsungnya Street Food Festival hampir Rp 7 juta," kata Erna, Selasa (15/02/2022).
Erna berjualan kue tradisional khas Banjar seperti roti pisang, buras, cemilan khas Samarinda yaitu amplang, kerupuk udang, juga ada cookies, cendol dan beberapa rabuk atau abon.
Sementara jualannya yang paling laku ialah jajanan buras, laksa, roti pisang dan bingka.
"Dalam satu jam sudah habis terjual karena masih panas, baru dibuat," ucapnya.
Menurutnya kegiatan seperti ini membuat pelaku UKM di Samarinda bisa bangkit dan diharapkan tidak ada lagi PPKM .
"Kita kan lagi semangat-semangatnya nih, karena sudah lama vakum . Event seperti ini hendaknya sering-sering digelar agar UKM bisa bangkit," harapnya.
UKM yang berjualan di festival ini tak hanya makanan atau kuliner.
Selain itu ada juga UKM yang menjual kerajinan kriya hingga jahit.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News