GenPI.co Kaltim - Terdengar suara gemuruh, ratusan makam di Kota Samarinda porak poranda akibat tanah longsor, pada Rabu (16/02/2022).
Total sebanyak 100 makam di tempat pemakaman umum (TPU) Palaran yang diterjang longsor.
Selain itu longsor juga berdampak ke pemukiman warga.
Longsor tersebut diakibatkan hujan lebat yang terjadi di kota tersebut dalam beberapa hari terakhir.
ebagian besar makam rusak akibat tanah yang bergeser dan tertimbun material tanah. Dipastikan tidak ada mayat yang muncul ke permukaan akibat peristiwa ini.
Sumarni, penjaga makam mengaku pada malam hari terdengar suara bergemuruh.
Namun, ia tak mengira suara itu berasal dari longsor yang menimpa makam.
Dia memastikan tak ada mayat yang muncul dari bencana ini.
Sebagaian besar makam rusak karena tanah bergeser akibat tertimbun material longsor.
"Waktu malam saya memang sempat dengar ada suara gemuruh gitu, tetapi enggak kepikiran kalau itu (makam) longsor," ucapnya.
Ratusan makam yang rusak akibat tanah longsor sebagian besar ialah makam tua yang sudah ada sejak 1988.
"Ini makam pertama di sini (Rawa Makmur). Sudah ada sejak zaman transmigrasi dulu di tahun 1952," katanya.
Terkait kejadian itu, polisi melakukan pengamanan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihaknya bersama instansi terkait akan membersihkan material lonsgor.
"Kami koordinasi dengan instansi terkait dan telah disepakati bahwa ke depannya akan dilakukan upaya pencegahan," kata Kapolsek Palaran Kompol Roganda.
Dia mengimbau agar warga untuk tidak melakukan penggalian di makam kerabat yang rusak, guna menghindari terjadinya longsor susulan.
"Kepada keluarga yang ingin memperbaiki cukup nisan menghadap kiblat, tidak perlu menggali," imbaunya. (mcr14/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News